Mendorong UPPKS yang berhasil menjadi Pelopor Bumdes

IMG_3802.JPG

Sejak akhir tahun 1980-an, tatkala ada tanda-tanda banyak kabupaten kota kesertaan KB-nya maju pesat, jumlah peserta KB yang diajak oleh masyarakat sendiri melalui pendekatan kemasyarakatan bertambah dengan melompat-lompat, sehingga setiap desa mencapai lebih dari separo pasangan usia suburnya ber-KB, akibatnya setiap kabupaten melompat melebihi separo pasangan usia suburnya sudah ber-KB, maka keluarga akseptor KB ingin cepat-cepat menjadi bahagia dan sejahtera. Karena itu para Akseptor KB berkumpul, membentuk kelompok Akseptor KB, dan berkembang menjadi Kelompok Keluarga Sejahtera.

Mereka mengadakan kegiatan pelatihan dan dengan bantuan Tabungan Keluarga Sejahtera dan Kredit Keluarga Sejahtera mulai membentuk Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), yang selanjutnya berkembang menjadi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Sebagian besar, dengan anjuran menabung dan bantuan kredit usaha keluarga sejahtera maju pesat, tetapi karena reformasi, pengelolaan kredit kendor atau sama sekali diabaikan, sehingga usaha UPPKS mati, karena belum sempat mandiri penuh sudah diputus di tengah jalan. Sebagian yang masih hidup berkembang yang maju ini sampai sekarang, yaitu apabila pengelolaan oleh pengurus dan masyarakatnya kompak, ada yang berbentuk koperasi dan ada juga yang berbentuk badan usaha bersama biasa dengan anggota peserta KB yang setia.

IMG_3780.JPG

Hari ini dengan fasilitasi Deputy KS BKKBN, Dr. Yani, diadakan pertemuan nasional Kelompok UPPKS binaan BKKBN di Jakarta. Dalam kesempatan itu, dengan semangat seakan putus asa, dilaporkan oleh Deputy KS masih adanya sisa-sisa UPPKS yang masih hidup tetapi BKKBN, menurut kesan laporannya, tidak memiliki dana yang cukup untuk meningkatkan UPPKS tersebut menjadi usaha keluarga desa yang maju. Melihat gelagat itu, setelah pembukaan pertemuan oleh Deouty KS, Ketua Tim Pakar Mendes PDTT, Haryono Suyono, dengan semangat tinggi menganjurkan kepada para peserta Pertemuan Nasional untuk mulai melihat sekeliling, terutama di desa. Dewasa ini masyarakat di setiap desa sedang giat membangun Bumdes, Badan Usaha Milik Desa. Kalau antar desa ada kegiatan yang menguntungkan untuk produk olahan dengan bahan baku lokal, bisa dikembangkan menjadi Prukades, Produk Unggulan Antar Desa. Bahkan di setiap desa telah dibangun Lapangan Olah Raga dan Embung Desa yang bisa disulap dan dikelola dengan menjadi Usaha Ekonomi Desa yang menguntungkan.

Karena itu jajaran BKKBN yang mengelola UPPKS diminta membuka kesempatan kepada setiap UPPKS untuk melapor kepada masing-masing Kepala Desanya agar UPPKS bisa dibicarakan dan dikoordinasikan dalam Rembug Desa untuk bersama dengan masyarakat desa, dikembangkan menjadi embryo suatu Bumdes atau Prukades untuk desa atau antar desa di kecamatan atau antar Kabupaten, sehingga bisa menjadi unit Bumdes atau bahkan menjadi embyo Bumdes yang mandiri dan maju. Para petugas PLKB di lapangan dianjurkan membuka peluang kepada Pengurus UPPKS biarpun akan mati, membuka kesempatan koordinasi dengan para anggota masyarakat desa untuk bersatu dengan sesamanya memajukan UPPKS menjadi Bumdes yang mandiri dan maju. Semoga mendapat perhatian yang tinggi untuk mendukung UPPKS menjadi Unit atau embryo terbentuknya Desa Mandiri yang sejahtera. Amin.

Haryono SuyonoComment