Green Belt Conservation (GBC) 2019 IPB

Seperti sudah diberitakan sebelumnya,  Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, dengan lebih dari 100 peserta mengikuti kegiatan penanaman 7500 bibit mangrove di Desa Patra Manggala, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten (25/8). Kegiatan penanaman bibit mangrove ini merupakan acara rutin yang digelar tiap tahun oleh Himasper FPIK IPB.

Acara ini dikenal dengan sebutan Green Belt Conservation (GBC) 2019. GBC 2019 merupakan suatu acara yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian Himasper FPIK IPB pada lingkungan. Tahun ini, Himasper FPIK IPB menggelar acara GBC 2019 dengan fokus utama konservasi mangrove di Kabupaten Tangerang, Banten (Biro Komunikasi IPB, 2019).

Berikut ini wawancara dengan Naufal Hawali Bastaman, Ketua pelaksana Green Belt Conservation 2019:

1. Bisa dijelaskan, apa tujuan kegiatan Green Belt Conservatoion 2019?

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Green Belt Conservation 2019 ini adalah untuk menyadarkan berbagai pihak tentang pentingnya peranan ekosistem mangrove. Melakukan plantasi mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan pesisir dengan konsep Mangrove Bank. Menjadikan perairan pesisir Kemiri sebagai penyangga dari abrasi pantai dan bencana alam tak terduga lainnya.  

2. Lantas kenapa kegiatan ini dilaksanakan di pantai Tangerang? 

Karena adanya pembukaan lahan untuk lahan tambak menyebabkan pemerintah ingin melakukan program penghijauan di daerah tersebut. Sehingga kita ingin membantu mensukseskan program tersebut melalui penanaman mangrove. Karena perairan tersebut termasuk perairan yang telah terkena abrasi pantai dan garis pantainya semakin mundur.  

3. Apa harapan anda setelah terlaksananya kegiatan ini?

Pemerintah, pihak swasta yang berada di pesisir desa patra manggala dan masyarakat sekitar paham dan tau penting nya dari ekosistem mangrove dan selain itu kami juga mengadakan diskusi dan FGD yang bertujuan untuk menjadi wadah para masyarakat setempat untuk menyampaikan keluh kesah nya terhadap mangrove ini dan kami sebagai mahasiswa dan di bantu oleh dosen kami Pak fredinan sebagai ahli konservasi merumuskan solusi kebijakan untuk pengelolaan kawasan mangrove yang akan di sampaikan kepada pemerintahan kabupaten tangerang.  

4. Selanjutnya apa yang akan dilakukan supaya program ini berhasil dan berkelanjutan....?

Kegiatan ini kami merencanakan akan berkelanjutan setiap tahun ada. Kami juga merencanakan akan ada kegiatan monitoring sebanyak setahun 2 kali dikawasan yang sudah ditanami mangrove.

GBC 2019 Hawali 4.jpg
Aam BastamanComment