Acara Semanggi TVRI Surabaya mengajak anak bangsa membangun desa
Melalui pembangunan yang gegap gempita, dewasa ini Provinsi Jawa Timur makin memili8ki modal utama kondisi penduduk tumbuh seimbang dengan tingkat kelahiran TFR 2,1 anak, jumlah anak yang dilahirkan sama dengan jumlah penduduk yang meninggal dunia. Dalam kondisi itu, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur Yenrizal Makmur, dengan dukungan Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa, yang pernah menjadi Kepala BKKBN Pusat dan seluruh perangkatnya, makin memiliki kesempatan siapkan seluruh Kabupaten, kota, kecamatan dan desanya mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh dengan Indeks Mutu Manusia (Human Development Indeks) yang tinggi untuk menangani pembangunan yang mengangkat provinsi Jatim sebagai pelopor pembangunan yang hasilnya mendukung masyarakat yang mandiri, bahagia dan sejahtera.
Acara TVRI Semanggi pada akhir bulan Agustus ini selain membawa tema rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa yang mentakdirkan Jatim menulis sejarah indah perjuangan bangsa, khususnya Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan, masyarakat Jatim dewasa ini telah menempatkan provinsinya sebagai pelopor berbagai pembangunan yang bewrhasil. Dalam program KB provinsi ini selalu berdiri paling depan sebagai pelopor pendekatan kemasyarakatan yang sangat menghargai peran masyarakat luas dalam mengajak masyarakat hidup bahagia dan sejahtera. Dalam bidang pendidikan memiliki jumlah sekolah menengah atas yang memilih peran sebagai sokolah menengah yang diisi masukan praktis ketrampilan usaha siap kerja dan kegiatan lapangan yang produktif. Dalam perbankan telah mengembangkan jaringan sampai ke desa terpencil sehingga peredaran uang untuk usaha tidak hanya terpusat di kota saja.
Melalui Dana Desa akhir-akhir ini Jatim mengambil prakarsa mengembangkan usaha wisata desa menarik penduduk kota dari seluruh Indonesia berbondong meninjau pantai indah di Pacitan, Tulung Agung, atau Candi Kidal di Malang, pameran mode pakaian masa kini di Jember, aneka home stay yang nyaman dengan wisata desa di Banyuwangi dan inovasi cara menurunkan kemiskinan melalui peta desa secara digital di Kabupaten Madiun. Sungguh makin banyak yang di hasilkan dari Jatim sebagai model pembangunan desa yang menonjol.
Melalui acara dialog TVRI Semanggi hari Jumat akhir Agustus yang di dukung Kepala BKKBN Jatim Yenrizal Makmur dan diantar Mantan Menko Kesra Kepala BKKBN Haryono Suyono, telah diramaikan oleh Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni yang bersama Ibu dan seluruh jajaran hadir lengkap mengenakan busana warok dan seragam lokal dengan sabuk saktinya “semua berkumis meyakinkan”, Wakil Rektor UNESA Prof. Dr. Bambang Yulianto MPd, Wakil Ketua Pertides Prof. Dr. Teguh Sudarto serta Ketua BK3S Provinsi Jatim Dr Pinky Saptandari W MA kompak mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan secara luas.
Bupati Ponorogo bersama Sekretaris Daerah dan seluruh perangkatnya menjelaskan dengan sangat meyakinkan kegiatan pembangunan yang gegap gempita di Ponorogo menyangkut bidang Kependudukan dan KB yang berhasil, pembangunan Desa yang marak serta penanganan masalah sosial budaya dengan perhatian yang sangat tinggi. Wakil Rektor UNESA yang mewakili Rektor Prof Dr. Nurhassan yang sedang ugas di Bali menjelaskan Perguruan Tingginya setiap tahun menerjunkan hampir 7000 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik membantu pembangunan di desa serta siap menampung mahasiswa disabilitas (cacat) mengikuti pendidikan paripurna agar siap membangun bangsanya mengisi kemerdekaan sebagai sarjana yang siap bekerja keras secara profesional.
Acara yang dihibur penyanyi cilik yang buta dengan suara merdu mengundang rasa haru karena anak manis tamatan SMA itu dengan tekad yang tinggi siap meneruskan studi pada perguruan tinggi sebagai bukti bahwa penyandang disabilitas tidak mau ketinggalan bersama rekan yang sempurna membangun bangsa dengan dedikasi tinggi secara profesional sesama anak bangsa berbakti kepada bangsanya demi masa depan yang gemilang. Dialog selama satu jam berlangsung lancar dan mendapat sambutan berupa sms dari penonton yang tidak ada hentinya dan ditutup dengan nyanyian bersama yang syahdu dipimpin oleh Dr. Mulyono DAniprawiro. Alhamdulillah.