Universitas Gadjah Mada dan Muhammadiyah siap sumbang pembangunan di Desa
Hari Rabu lalu, dalam Acara Dialog Plengkung Gading yang tersohor di TVRI Yogyakarta, Haryono Suyono, mbak Siwi Lungit dan mas Sudibyo, mengantar mantan Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada, Ketua Tim Entreprenur Gama, Prof. Dr. Suratman, Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Dr. Ir. Gatot Supangkat serta Plt Kepala BKKBN Rohdiana Sumiarti, SSos, MSi yang didampingi staf, puluhan tamu dan para mahasiswa kedua perguruan tinggi itu membahas sumbangan dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga-lembaga mitra Kementerian Desa PDTT tentang pembangunan desa dan masyarakat desa di DI Yogyakarta melalui acara dialog selama satu jam penuh. Hadir juga Yudha dari Kementrian Desa PDTT dan Dr Mulyono dari Yayasan Damandiri.
Bahasan selama satu jam itu secara khusus menyoroti sumbangan berbagai Perguruan Tinggi yang diwakili oleh Universitas Gadjah Mada dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang datang dengan dosen dan para mahasiswa, umumnya semester ke enam, yang pernah mengadakan Kuliah Kerja Nyata di desa-desa serta wakil-wakil dari beberapa pengurus Badan Usaha Milik Desa, Bumdes, dari wilayah Kabupaten Sleman. Disamping itu hadir berbagai lembaga yang memiliki tugas membangun keluarga sejahtera seperti BKKBN yang bercita-cita membangun keluarga kecil bahagia dan sejahtera dengan menurunkan tingkat kelahiran dan kematian serta memberikan pembekalan agar setiap keluarga bisa hidup bahagia dan sejahtera.
Dalam acara Dialog itu Dr. Ir. Gatot Supangkat menjelaskan bahwa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memiliki Laboratorium alam yang mengolah berbagai percobaan yang berhasil yang bisa dimanfaatkan oleh kepada Kepala Desa atau Desa-desa yang ingin belajar atau meniru hasil percobaan yang diolah oleh para dosen melalui penelitian ilmiah serta dikerjakan oleh mahasiswa di lapangan untuk desa yang berminat. Universitas Muhammadiyah juga mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke desa-desa bersama ribuan mahasiswa berbagi dan mendampingi rakyat desa membangun desanya. Tidak sedikit dari mahasiswa itu, umumnya Semester ke enam, membawa inovasi untuk di bagikan dan di coba di desa. Kalau berhasil umumnya inovasi itu menjadi bagian dari prakarsa pembangunan milik desa yang bersangkutan.
Prof. Dr. Suratman, yang di masa lalu menjabat sebagai Ketua LPPM Universitas Gadjah Mada dan sering mengirim mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata, dewasa ini mendapat tugas baru sebagai Pimpinan Lembaga yang mengembangkan penemuan baru yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas terutama di desa. Salah satu ditunjukkannya malam itu adalah keranjang belanja ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan plastik. Di samping itu, menurut beliau, Gama memiliki banyak inovasi para dosen dan mahasiswa yang bisa menolong pengembangan usaha Bumdes di Desa yang selalu dibawa dan diperkenalkan oleh mahasiswa yang melakukan KKN ke desa-desa dari Sabang sampai Merauke.
Ibu Plt Kepala BKKBN Rohdiana Sumiarti, SSos, MSi yang mewakili BKKBN DI Yogyakarta mengatakan bahwa DIY sesungguhnya telah mencapai keadaan pertumbuhan penduduk tumbuh seimbang karena KB-nya berhasil, tetapi masih menyisakan beberapa kampung yang KB-nya belum tumbuh seimbang karena kesertaan KB-nya rendah atau memiliki tingkat kematian yang relatif tinggi. Kampung-kampung itu ditangani secara intensif sebagai Kampung KB dan diharapkan segera bisa menjadi Kampung Mandiri sehingga seluruh desanya menjadi desa yang mandiri dan keluarga di dalam desanya menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Karena cita-cita desa mandiri ini sama dengan program pembangunan desa dan masyarakat desa yang sedang digalakkan, maka usaha UPPKS para ibu akseptor KB akan dianjurkan memperkuat barisan Bumdes yang berkembang sehingga desa-desa akan makin marak dengan inisiasi UPPKS yang telah berhasil di Kampung dan Desa yang mandiri. Suatu upaya gotong royong mengangkat keluarga mandiri menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera dengan desa mandiri dan lestari. Plengkung Gading menjadi salah satu penggerak yang memperkuat motivasi Desa untuk maju dan mandiri. Insya Allah.