Traveler Tic Talk: Serba-Serbi Korea Selatan
Saat dalam perjalanan di kereta metro bawah tanah di Seoul, datang seorang pengemis laki-laiki dari gerbong lain, sebelumnya tidak kelihatan ia seorang pengemis, karena bajunya relatif bersih. Hanya kakinya pincang, tidak bisa berjalan secara normal. Ia berjalan kesana kemari sambil berkata-kata dalam bahasa Korea. Beberapa orang memberikan uang, terlihat lembaran 1.000 Won Korea diberikan seorang penumpang. Selanjutnya ia pindah ke gerbong lain dengan melakukan atraksi yang sama, atau lebih tepatnya aksi yang sama.
Pengemis jarang ditemui di Seoul, kalau dibilang tidak ada sama sekali juga tidak, di beberapa stasiun metro paling hanya terlihat satu orang. Umumnya di negara ini orang –orang bisa menikmati hidupnya, paling tidak secara ekonomi, warga Korea Selatan sangat mapan, maklum Korea Selatan termasuk negara dengan penduduk berpendapatan tinggi di dunia (kurang lebih USD. 35.000 per tahun per kapita), bandingkan dengan Indonesia, yang sekitar USD. 3500 per tahun per kapita. Korea Selatan muncul sebagai kekuatan ekonomi Asia secara menakjubkan. Mampu melesat meninggalkan negara-negara Asia lain, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan berhasil keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap), menjadi negara berpendapatan tinggi, seperti halnya Singapura dan Taiwan.
Masyarakat Korea Selatan memperlakukan dirinya dengan sangat baik, merawat diri, dan terutama dikalangan wanitanya nampak selalu ingin terlihat cantik dan tubuh terawat. Tidak jarang ditemui para wanita bersolek di kereta metro, terutama di pagi hari, tapi di waktu lain juga. Bisnis kecantikan tumbuh luar biasa, ditunjukkan dengan bermunculannya merek-merek Korea dan menjadi merek ternama kelas dunia, seperti Etude House, Laneige, Tony Moly, Innisfree, The Face Shop, Nature Republic, Moonshoot, dan lain-lain. Produk-produk kecantikan Korea Selatan bukan hanya dikonsumsi pasar Korea tapi juga pasar diluar Korea, termasuk di Indonesia.
Tumbuhnya industri kecantikan ini seiring dengan tumbuhnya industri K Pop – drama Korea, musik, lagu dan tarian (dance). Bahkan drama Korea menjadi demikian popular di Indonesia, mengalahkan industri perfileman Boolywood India, Cina, Hong kong, bahkan Jepang, yang sudah tergeser. Jadilah Korea menjadi negara pengekspor gaya hidup dan trend setter yang diikuti sebagian masyarakat di negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Nama-nama bintang Korea pun menjadi familiar dan digemari di kalangan masyarakat Indonesia, terutama para remaja dan ibu-ibu. Apa anda kenal dengan nama-nama ini: Lee Byung Hun, Park Shin Yang, Kwon Sang Woo, Kim Rae Won, Bae Yong Joon, Lee Min Ho, atau deretan artis cantik seperti: Shin Min Ah, Song Hye Kyo, Kim Tae Him, Park Min Young, Ha Ji Won? Jadi Korea bukan hanya penghasil produk-produk elektronik, HP dan otomotif yang canggih, tapi melampaui semua itu - budaya.
Selain industri kecantikan, juga industri kesehatan dan kebugaran berkembang dengan pesat. Kemajuan Korea Selatan juga diiringi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya yang sangat baik. Tumbuhnya industri kesehatan Korea Selatan ditunjukkan dengan bermunculannya aneka merek produk-produk olah raga dan kebugaran (fitness), atapun produk peralatan medis, disamping makanan kesehatan, dengan menggali ramuan tradisional Korea yang diolah secara modern.
Pada umumnya masyarakat Korea Selatan ramah terhadap tamu atau pengunjung, mereka nampak sibuk dijalanan ataupun di stasiun metro bawah tanah, namun saat ditanya untuk diminta tolong umumnya membantu, sampai memastikan kita yang perlu bantuan petunjuk arah misalnya, bisa pergi dengan rute yang benar. Tidak jarang saya diantar sampai ke pintu kereta, dengan naik turun tangga untuk membantu mendapatkan kereta dengan rute yang tepat. Bukan hanya ditunjukkan arah yang benar, namun diantar! Artinya mereka mau bersusah payah untuk bisa membantu, padahal kita tahu mereka sangat sibuk. Tentu selalu ada saja dimanapun orang yang bersikap cuek, namun bisa jadi sedang menghadapi masalah, atau bisa juga karena kendala bahasa.
Wanta Korea nampak cantik-cantik, seperti yang terlihat pada film-film Korea. Berkulit putih mulus dan halus. Mungkin karena faktor cuaca atau faktor makanan, muka wanita Korea terlihat bersih. Begitu pula dengan para prianya, umumnya cakep-cakep. Tentu jangan salahkan saya kalau anda menemukan orang-orang yang kurang cakep juga. Perawakan orang Korea secara rata-rata tinggi, hampir menyamai tinggi rata-rata orang Eropa. Padahal kalau melihat bangsa Korea tahun 1945-an, perawakan mereka tidak terlalu jauh berbeda dengan kita. Kalau kita jumpai para lansia Korea Selatan masa kini (remaja Korea Selatan masa lalu), maka terlihat mempunyai perawakan yang lebih pendek, dengan bentuk muka tidak sebagus wanita muda Korea masa kini. Kemajuan ekonomi nampaknya memberikan pengaruh asupan gizi baik dan kesehatan, dan mempengaruhi perkembangan fisik orang-orangnya.
Aam Bastaman (Universitas Trilogi, Jakarta). Editor Senior Gemari.id. Penulis buku serial Traveler Tic Talk.