Telur-telur Santong dari Desa Santong
Desa Santong di Lombok Utara menjadi salah satu tempat instagrammable karena Desa ini dikaruniai spot wisata air terjun yang indah dan sejuk. Setidaknya ada empat air terjun yang cukup terkenal di sana, yaitu Tiu Bumbung, Tiu Teja, Sekeper, dan Tiu Sampurarung.
Instagrammable, kata tersebut menurut pengamatan Ivanovick Agusta yang disampaikan pada Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono muncul dalam kamus kekinian (urban dictionary). Anak-anak muda mencari tempat yang instagrammable dan berswafoto dan mengunggahnya di media sosial.
Obyek Air terjun Sekeper di pulau Lombok dengan ketinggian mencapai 110 meter, meski medan yang dilalui cukup sulit, para petualang ke Lombok pasti akan mencatat Sekeper dalam daftar yang harus dikunjungi. Desa Santong sebagai salah satu dari delapan desa di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Kata santong berarti sepakat, tetapi juga ada yang mengartikannya sebagai pohon bambu.
Nun ada kisah dari Desa Santong ini dulunya area desa ini hanya didominasi oleh sawah kering dan hutan yang tandus. Seseorang bernama Artim Tahya, pada tahun 1997-1998 berhasil menyulap Desa Santong menjadi kawasan produktif. Kakao, kopi, alpukat, nangka, melinjo, kemiri, vanili dan durian montong tumbuh subur menyokong roda perekonomian warga desa. Artim Yahya dengan semboyan kebersamaan (Rema), menata (Rapi), dan musyawarah (Rapah), kemauan kuat, kerja keras dan kekompakan warga desa, Santong menghasilkan produk-produk berkualitas.
Luas Desa Santong sekitar 800 Ha. 75 persen wilayahnya berupa sawah, mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah petani dan pekebun. Luas kebun milik perorangan adalah setengah luas kebun milik rakyat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Santong untuk tahun 2017 disusun dengan dititikberatkan pada bidang pelaksanaan pembangunan sebesar 48%. Artinya, pembangunan sarana dan infrastruktur seperti rabat desa, saluran drainase, talud dan irigasi menjadi prioritas utama. Desa Santong memanfaatkan Dana Desa untuk perbaikan jalan desa permukiman/jalan usaha tani, pembuatan drainase, talud, irigasi dan sarana Pendidikan Anak Usia Dini/TK (PAUD). Hebatnya, semua dikerjakan secara swakelola dengan melibatkan warga desa secara langsung.
Sadar atas karakteristik warganya, Dana Desa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat desa melalui pengadaan ayam petelur 800 ekor, mesin jahit dua buah dan bibit pohon durian sebanyak 250 batang yang diserahkan kepala kelompok masyarakat Desa Santong. Hasil nyata yang sudah dapat dinikmati adalah produksi telur Desa Santong bukan hanya sanggup memenuhi kebutuhan lokal, melainkan juga mencukupi kebutuhan telur se-Kecamatan Kayangan. Selain itu, beberapa hotel di Senggigi menjadi pelanggan tetap telur dari Desa Santong. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan secara langsung mampu meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi tingkat pengangguran masyarakat desa dan rasa memiliki masyaraakat luas. Para perangkat desa telah merancang pembentukan sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar pendapatan asli desa meningkat pesat dan tidak tergantung dari dana APBN maupun APBD.