Pamekasan Berbenah membangun Desa dan Masyarakat Desa

baddrut.jpg

Pamekasan adalah salah satu Kabupaten di Pulau Madura yang telah beberapa waktu lamanya berjuang dengan keras ingin memajukan Kabupaten, Desa dan masyarakatnya. Dimasa lalu Kabupaten yang tidak jauh dari Surabaya ini di pisahkan dari Jawa Timur dan dari Kota Surabaya oleh Selat Madura yang untuk mencapai kota ini, banyak keluarga dan penduduk Kabupaten ini  terpaksa bekerja keras siang malam mengadu nasib. Bahkan banyak keluarga dan penduduk dari Kabupaten ini tinggal menetap di Surabaya dan sekitarnya untuk hidup sehari-hari dengan aneka kerja yang sangat bervariatif.

Bupati Pamekasan yang baru menjabat sekitar enam bulan, untuk lima tahun mendatang, Baddrut Tamam, dalam suatu acara Semanggi di TVRI Surabaya yang dipandu oleh Haryono Suyono, Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT dihadiri oleh Kepala BKKBN Provinsi Jatim, Yenrizal Makmur, dalam acara membangun desa dan keluarganya, secara jujur menyatakan bahwa dirinya baru enam bulan bertugas, tetapi secara tegas menyatakan bahwa infrastruktur untuk kebutuhan dasar keluarga seperti MCK bagi dirinya menjadi perhatian yang tinggi. Bupati menyatakan bahwa bila ternyata jumlah kebutuhan MCK yang erat kaitannya dengan kesehatan keluarga dan anggotanya masih kurang, akan didorong untuk segera di selesaikan. MCK tersebut merupakan salah satu program utama yang bisa di biayai dengan dana desa yang keputusannya berada pada tingkat desa tergantung pada kesadaran masyarakat di setiap desa.

Kebutuhan MCK erat hubungannya dengan Klinik Desa dan Posyandu guna menangani kesehatan dan KB di tingkat desa. Pelayanan ini menjadi sangat vital karena tantangan di Pamekasan adalah mutu sumber daya manusia yang oleh berbagai kalangan di anggap rendah sehingga kurang memanfaatkan kesempatan terbuka kota besar Surabaya. Keadaan ini erat dengan PAUD, pendidikan anak usia dini, yang ikut dibangun dengan dana desa. Pada tingkat Pesantren perlu dilengkapi PAUD agar anak-anak belajar Kitab Suci sekaligus mulai belajar dengan  menggunakan huruf latin sehingga lama sekolah bisa diakui sebagai kontribusi mendongkrak nilai IPM yang tercatat rendah karena dianggap memiliki nilai lamanya sekolah relatif rendah. Dalam menilai IPM inilah Bupati yang baru perlu dengan seksama bersama seluruh jajarannya melihat kenaikan IPM melalui ketiga indikator IPM secara seksama sehingga setiap penduduk diajak naik melalui suatu roadmap dengan target jelas, termasuk penduduk dewasa memiliki pekerjaan yang memberi nilai tambah kepada kehidupan keluarganya yang semakin maju.

Pamekasan sangat beruntung, dalam kesempatan dialog Semanggi di TVRI Surabaya, Bupati Baddrut Tamam yang kabupatennya berada pada posisi nomor tujuh dari bawah dalam IPM, dengan spontan sepakat menjadi tuan rumah pengembangan Peta Keluarga dalam bentuk digital yang dewasa ini sedang didorong oleh Gubernur Jatim dan Ketua Tim Penggerak PKK serta Kepala BKKBN Provinsi Jatim di seluruh Kabupaten/Kota menjadi roadmap upaya pengurangan stunting, pengentasan kemiskinan dan peningkatan IPM di seluruh Provinsi Jatim. Semoga Pamekasan bergerak cepat dipimpin Bupati muda yang dinamik. Semoga.