BUMDes Kamang Wangko Menyejahterakan Warga

wangko.jpg

Desa Kapoya menjadi salah satu desa di Kabupaten Minahasa Selatan yang telah berhasil dalam pengelolaan dana desa. Dengan 797 juta rupiah Dana Desa, Kapoya membuka jalan baru, membuat parit, membangun Poskesdes, menyediakan alat pertanian dan memberikan penyertaan modal bagi BUMDes di desanya. Menurut informasi Ivanovick Agustasyang diberikan kepada Ketua Tim Pakar Haryono Suyono, pada penyaluran tahap I, Kapoya telah merealisasikan Rp 429 juta pada kegiatan-kegiatan tersebut untuk mendukung produktivitas warga.

Pada tingkat awal, infrastruktur desa adalah prioritas utama Kapoya. Manfaatnya segera dirasakan, daerah-daerah yang dulu sulit dijangkau kini dapat di akses dengan mudah oleh warga. Distribusi hasil-hasil pertanian dan perkebunan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti parit dan Pos Kesehatan Desa, berdampak positif bagi lingkungan dan kesehatan warga.

 Hukum Tua 1 Kapoya, Marthen Sondakh, menyampaikan bahwa selain infrastruktur, dana desa juga digunakan untuk memberdayakan warga agar kualitas hidupnya meningkat. Hal ini diwujudkan melalui pelatihan, festival budaya dan penyelenggaraan PAUD. Dengan kegiatan tersebut, Desa Kapoya meningkatkan kemandirian warga dan menjamin pendidikan bagi anak-anak usia pra-sekolah.

 Pada bulan Agustus 2017, Bupati Minahasa Selatan meresmikan BUMDes “Kamang Wangko”di Kapoya. Kamang Wangko diharapkan menjadi sarana atau motor penggerak roda ekonomi di Kapoya. Kamang Wangko bergerak cepat bekerja sama dengan Bank BNI. BUMDes ini memegang peranan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah yang memiliki akses terbatas ke lembaga keuangan seperti Kapoya.

 Kehadiran Kamang Wangko sangat membantu warga dalam kegiatan transaksi keuangan seperti menabung, menarik uang, transfer dana, membayar listrik, membeli pulsa, dan tiket pesawat. Dana desa sebesar 75 juta rupiah dijadikan sebagai modal tambahan pada Kamang Wangko yang saat ini dikelola oleh 5 orang pegawai. Setiap harinya, Kamang Wangko melayani 30 sampai 40 transaksi, dengan keuntungan rata-rata mencapai seratus sampai lima ratus ribu perhari.

 Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Sulaimansyah dan Kepala KPPN Manado, Putut Sad Herutomo, telah berkesempatan mengunjungi Kamang Wangko dan menyempatkan diri melakukan transaksi pada BUMDes “Kamang Wangko” berupa pembelian pulsa telepon. Disela-sela kunjungan yang dilakukan, Sulaimansyah mengapresiasi perangkat desa yang dinilai punya pengelolaan Dana Desa yang baik dan patut di contoh oleh desa yang lain. Pembangunan manusia dan infrastruktur di Kapoya akan menjadi sumbangsih bagi kemajuan desa-desa di Indonesia.

Haryono SuyonoComment