Plengkung Gading bahas pembangunan desa

Plengkung1.jpg

Acara Dialog TVRI, Plengkung Gading, suatu acara andalan TVRI Yogyakarta yang disutradarai oleh Sari Nainggolan, dan selama ini selalu menyabet Penghargaan Acara Dialog terbaik TVRI, pada pertengahan bulan April ini menampilkan Haryono Suyono dan pasangan Mas Sudibyo dan mbak Siwi sebagai pembawa acara handal serta pendamping Dr. Mulyono, Maulida dan Ria dari Kementerian Desa PDTT. Hari Rabu lalu, Acara yang disponsori oleh BKKBN, Kementerian Desa PDTT dan Yayasan Damandiri menampilkan Deputy Bidang Keluarga Sejahtera Dr. Yani, Bupati Kulon Progo Dr. dr. (SPOG) Hasto Wardoyo, Staf Ahli Bupati Gunung Kidul, Ibu Hermintarti, Dr, Sutoro Eko Yunanti, MSi, Ketua STPMD APMD Yogyakarta dan nara sumber lain membahas pembangunan keluarga sejahtera yang dikaitkan dengan pembangunan di desa serta usaha ekonomi oleh masyarakat kecil dengan Bumdes dan gerakan mandiri lainnya.

Plengkung2.jpg

                 Seperti diketahui, juga untuk Jawa Timur, penduduk Yogyakarta sudah berada pada keadaan penduduk tumbuh seimbang, artinya, tingkat kelahiran dan tingkat kematian sudah seimbang, dengan TFR sekitar 2,1 anak sehingga program kependudukan dan KB berjalan secara otomatis. Program KB beralih pada upaya peningkatan mutu keluarga dan penduduknya. Tingkat kelahiran yang rendah dibarengi dengan kualitas anak dan keluarga yang baik sehingga setiap kehamilan dijamin bahwa anak yang dilahirkan sehat, ibunya sehat, dan tidak ada lagi kematian ibu karena hamil dan melahirkan. Untuk itu setiap ibu yang akan hamil perlu mengadakan persiapan yang mapan agar dalam keadaan sehat, cukup gizi, pada usia yang tepat serta memelihara kehamilannya dengan baik agar anak yang dilahirkan sehat dan tumbuh kembang dengan baik.

                 Kualitas keluarga dijamin sehingga indeks mutu manusianya tinggi karena setiap anggota keluarga terjamin sekolah, kesehatan dan mutunya sehingga siap bekerja dengan baik sehingga menjamin setiap keluarga mandiri dan sejahtera. Untuk itu Bupati Kulon Progo yang terkenal gesit telah membangun desa dengan kekuatan yang mandiri terkenal dengan  motto “Cinta Kulon Progo, beli kulon Progo” artinya selalu membela agar produk dari Kulon Progo dibeli minimal oleh warga Kulon Progo. Untuk itu di setiap desa dibentuk Koperasi atau Bumdes yang disepakati agar koperasi atau Bumdes ini bisa menjadi supplier dari warung-warung desa yang ada sehingga harga kebutuhan bahan pokok di desa menjadi sangat murah dan terjangkau. Pembangunan di desa dikaitkan dengan tumbuhnya kekuatan hidup mandiri di desa. Bahkan dewasa ini telah diperkenalkan pengemasan air minum “Airku” yang dalam waktu singkat akan menjadi konsumsi untuk para pengunjung airport yang baru di Yogyakarta.

                 Ketua STPMD dan jajarannya juga mengirim mahasiswa untuk kuliah kerja nyata selama 50 hari, seperti perguruan tinggi lainnya, menjadi salah satu penguat pembangunan desa dan masyarakatnya. Kelompok masyarakat desa membangun wisata desa yang maju dan ada pula kelompok UPPKS Desa yang dibangun oleh BKKBN dari para akseptor KB dewasa ini makin maju berjualan di pasar se cara mandiri. Dialog Plengkung Gading yang menarik itu, diseling dengan Quis yang dalam acara tidak lebih satu jam diikuti oleh tidak kurang dari 1300 penonton sampai desa yang jauh di Magelang.

Haryono SuyonoComment