Garapan terpadu untuk Desa Tertinggal dan Kampung KB

IMG_0391.JPG

Hari ini untuk ke sekian kalinya para pejabat senior dari Kementerian Desa PDTT, khususnya dari lingkungan Dirjen Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) yang dipimpin oleh Drs. Priyono, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia, mengadakan pertemuan  tindak lanjut dengan para Pejabat Senior dari BKKBN yang antara lain dihadiri oleh Widwiono, Direktur Jalur Swasta BKKBN lengkap dengan stafnya. Hadir pula Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono yang bertindak sebagai sesepuh pada pertemuan yang telah mencapai banyak sekali titik temu dalam pengembangan program bersama yang menguntungkan keluarga di desa tertinggal atau keluarga dari Kampung KB, atau Kampung yang dianggap tertinggal dalam bidang KB di seluruh Indonesia.

                Pertemuan yang telah berlangsung untuk beberapa kali itu, kali ini membahas suatu sistem yang mulai dikembangkan di Desa Tertinggal dan di Kampung KB yang kegiatan dalam bidang KB relatif tertinggal di banding desa lainnya. Salah satu sistem yang dikembangkan di beri nama indah “Monika” yang intinya adalah sistem untuk menolong para dokter dan bidan di desa tertinggal atau di Kampung KB agar dengan mudah, melalui sistem on line mendaftarkan diri guna mendapatkan pembinaan sehingga tingkat profesionalisme dan kemahirannya memenuhi segala persyaratan mutakhir sehingga secara tidak ragu-ragu dapat menolong pasangan usia subur di desa yang hamil atau menyusui dengan aman dan nyaman.

                Pertemuan itu dihadiri juga oleh dr Adi dengan stafnya sebagai lembaga swadaya masyarakat Sehati yang secara khusus mempersiapkan diri menjadi mitra BKKBN maupun Kementerian Desa PDTT siap menolong memberikan pembekalan kepada para dokter dan bidan di desa tertinggal. Melalaui sistem registrasi on line yang dikembangkan dengan nama molek “Monika” dan sistem lain yang lebih tehnis seorang dokter atau bidan akan bisa mendapatkan bantuan pembinaan dari organisasi profesi seperti Sehati dan mitra kerja profesi lainnya dengan cepat karena segala sesuatunya dilakukan dengan sistem on line pada era industri 4.0 dewasa ini.

                Direktur Priyono dengan dukungan Dirjen PDT, Samsul Widodo, sebelumnya menjelaskan bahwa untuk desa-desa tertinggal dewasa ini Kementerian Desa PDTT telah melengkapi desanya dengan sistem internet dan WIFI yang memungkinkan sambungan IT dengan cepat guna  pelayanan fasilitas yang cepat dari petugas Pendamping Desa atau petugas PLKB, dokter dan bidan yang ditugasi di daerah itu. Suatu lompatan teknologi pada era industri 4.0 yang merambat ke desa dengan cepat.

                Dalam kesempatan Rapat itu dibahas pula adanya perkembangan alat teknologi deteksi dini sederhana untuk ibu hamil dan melahirkan serta pertumbuhan bayi dalam 1000 hari pertama melalui teknologi digital modern. Di bahas pula upaya dan instansi apa yang kiranya dapat menolong desa tertinggal dengan perlengkapan sederhana itu, yaitu teknologi dengan menggunakan sistem sambungan hp biasa dan alat bantu sederhana tetapi dapat melaporkan secara akurat kepada dokter ahli di tingkat kabupaten sampai ke tingkat rumah sakit untuk segera bisa menolong penderita di tingkat desa dalam jarak jauh bersambung dengan dokter dan bidan yang ada di desa. Di bahas pula kemungkinan menghimbau jajaran perusahaan untuk memberikan sumbangan CSR guna menolong menurunkan tingkat kematian ibu hamil dan kematian anak balita di desa tertinggal yang relatif masih tinggi. Semoga.

Haryono SuyonoComment