Desa Kalepadang, Air Mengalir Sampai Jauh

Kalepadang.jpg

Awal bulan ini Ketua Tim Pakar Haryono Suyono menerima laporan dari Kalepadang, yang terletak sekitar 8 km atau 30 menit dari Kota Benteng, Ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar. Desa Kalepadang memiliki luas 18,84 Km2 dengan jumlah penduduk 1495 jiwa 408 KK. Desa ini memiliki potensi di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, bahan galian, sumber daya air, kualitas lingkungan, ruang publik/taman, dan wisata dengan profesi masyarakat petani.

 

Kondisi wilayah dan struktur tanah yang subur untuk pertanian dan perkebunan membuat masyarakat Desa memilih mata pencaharian sebagai petani dibandingkan nelayan. Pendanaan desa berasal dari APBN, Alokasi Dana Desa (ADD) APBD, Bagi Hasil Pajak dan Retribusi, serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan porsi masing-masing sebesar Rp 808,28 juta dari APBN, Rp 709,55 juta dari ADD APBD, Rp18,87 juta Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi, dan Rp2 juta dari PAD.

 

Alokasi Dana Desa digunakan untuk kegiatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan capaian output berupa saluran drainase, pipa air bersih, penyertaan modal BUMDES, pembangunan Rabat Beton, Air Minum Bersih, Mesin Obras, Bantuan Alat Pembuat Kue, Kawat Duri, Kawat Pagar Petani, dan Pengadaan Bibit Kambing. Sebelum dibangunannya nstalasi pipa air bersih, Dusun Kalebonto seringkali mengalami kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan minum, mandi, dan mencuci. Bahkan tidak jarang dalam satu minggu air bersih tidak dapat mengalir ke Dusun Kalebonto. Dengan adanya bantuan Dana Desa berupa instalasi pipa air bersih sepanjang 716 meter, warga Dusun Kalebonto di Kalepadang sudah dapat menikmati air bersih setiap harinya.

 

Penggunaan Dana Desa di Kalepadang meliputi pengadaan mesin obras, yang digunakan membuat jahitan pada tepian busana agar kain atau bahan tidak terurai. Ibu-ibu di Kalapadang merasa bahagia setelah memperolehnya melalui bantuan Dana Desa. Tidak sedikit ibu-ibu yang berprofesi sebagai penjahit merasa berat bila harus pergi ke Benteng hanya untuk menyelesaikan jahitan. Waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk mengobras itu kini sudah terpangkas.

 

Keberadaan Kalepadang yang dekat dengan Kampung Tua Bitombang menjadi perhatian tersendiri. Dana desa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat menjadi home industry barang-barang yang diminati pengunjung yang datang ke Bitombang—kampung tua dengan umur rumah ratusan tahun yang selalu dikunjungi wisatawan yang datang ke Selayar. Kain-kain hasil jahitan Kalepadang dan kue-kue khas Kalapadang bisa dijajakan di Bitombang.

 

Haryono SuyonoComment