BUMDesa Gedokwetan Sukses Kelola Pasar Induk Desa
Ada anggapan yang kurang tepat bahwa suatu Bumdesa hanya mengurus warung atau usaha yang kecil saja. Di Desa Gedokwetan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terletak di jalur strategis menghubungkan Kecamatan Turen dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan sangat potensial telah didirikan pasar yang menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli cukup besar menampung masyarakat yang luas. Di Pasar Desa Gedokwetan dikenal sebagai Pasar Waringin Baru melayani kebutuhan barang dan jasa di sejuml;ah desa, seperti Desa Gedogkulon, Desa Undaan, Desa Tawangrejeni, Desa Talok, dan Kelurahan Sedayu.
Pasar Waringin Baru bukan pasar kecil karena menempati tanah kas desa seluas 2.044 m², luas bangunan 1.900 m², jumlah kios 150 unit, jumlah Los 300 unit, dan jumlah Lapak 30 unit. Pasar desa ini berkembang menjadi pasar induk dengan jam operasional 24 jam, menampung pedagang dari Kecamatan Turen, Kecamatan Dampit, dan Kecamatan Sumbermanjingwetan. Pasar Waringin Baru dikelola BUMDesa sehingga meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan pendapatan ekonomi masyarakat.
Pasar Desa Gedokwetan status dan pengelolaannya ditetapkan dengan Peraturan Desa Gedogwetan Nomor: 1/421.117.006/2009 tentang Pasar Desa Gedog Wetan. Perdes ini menjamin keamanan dan kenyamanan 500 pedagang yang terdiri dari 400 pedagang asli Desa Gedogwetan dan 100 orang berasal dari desa sekitar. Penetapan status kepemilikan Kios, Lapak dan Los bagi pedagang adalah sebagai sewa. Pada tahun 2017 pemasukan dari pasar desa mencapai 500 juta. Setelah dipotong gaji karyawan dan biaya operasional pasar, tersisa Rp. 234.000.000,- menjadi PADes. Pemasukan dari pasar berasal dari Retribusi Harian Kios, Los, dan Lapak; Retribusi Setoran Harian Parkir; Retribusi Harian Toilet; Retribusi LKK; Sewa Stand Pameran/ Promosi, dan Retribusi Parkir.
Menurut Budiono, ST, Kepala Desa, dari praktik inovasi di atas dapat dipetik pelajaran sektor Pasar Desa yang dikelola dangan baik bisa menjadi sumber PADes dan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga desa sehingga desa lain bisa mempertimbangkan untuk meniru kegiatan tersebut.