Konperensi Internasional UNS di Solo sukses besar

Konperensi Internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo yang kelima dengan penyelenggara suatu Panitia yang dipimpin oleh Prof. Dr. Bhisma Murty, Guru Besar UNS, rekan dosen dan para mahasiswanya itu pada sesi pertama menyajikan panel yang terdiri dari Prof. Helen Herrman dari Uhiversitas, President World Psychiatric Association, Profssor of Psychiatric Orygen, The University of  Melbourne, Prof. Dr. Haryono Suyono dari Universitas Airlangga di Surabaya, Prof. Dr. Nicola Reavley dari Melbourne  School of Population and Global Health, Australia dan Prof. Dr. Adang Bachtiar dari Universitas Indonesia di Jakarta dengan dipimpin langsung oleh Prof. Bhisma Murty, menandai sukses besar dari Konperensi yang akan berlangsung selama dua hari tersebut. Lebih 750 peserta yang umumnya Guru Besar, dosen dan mahasiswa semester enam, tujuh atau mahasiswa pasca sarjana dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia hadir tidak ada satu yang keluar Ruang Sidang pada acara hari pertama sampai waktu makan siang.  

Konperensi yang dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademis Prof. Dr. Sukarno itu akan padat dengan acara penyajian pada hari pertama dan simposium pada hari kedua dengan paparan ratusan kertas kerja para dosen dan mahasiswa tentang masalah kesehatan masyarakat dan kesehatan mental yang menjadi tema utama dari Seminar Internasional yang menarik tersebut.

Dua topik dari tamu Guru Besar Australia mendapat sambutan hangat dari para peserta Sidang yang bertanya langsung dalam Bahasa Inggris yang fasih membanggakan. Sedangkan sajian dari dua Guru Besar dari Indonesia tidak kalah mendapat sambutan hangat dan membanggakan karena ternyata kita dari Indonesia bisa melaksanakan program kesehatan masyarakat yang berhasil dengan pendekatan gotong royong sesuai jiwa Pancasila yang kita anut. Karena itu, setelah Sidang selesai, para Guru Besar tamu berbondong meminta uraian tertulis yang lebih rinci dari dua sajian yang berbobot tersebut. Sungguh suatu penghargaan yang membesarkan hati, bisa dikatakan “kalau kita mau, kita bisa dan tidak kalah dengan kinerja rekan kita dari negara maju”. Semoga banyak anak muda akan lebih baik dari para sesepuh yang berjuang di masa lalu untuk tanah air, masyarakat dan keluarga Indonesia tercinta. Amin.

Haryono SuyonoComment