Prof. Dr. Ravik Karsidi Mantan Rektor UNS Solo membangun inovasi desa

Ravik.jpg

Menjelang tutup tahun 2019, dengan penuh hormat kepada sahabat baru, termasuk para Rektor Perguruan Tinggi yang membantu kami sebagai Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, kami mengenang sahabat lama dari berbagai Perguruan Tinggi untuk dikirimi ucapan Selamat Tahun Baru 2020. Salah satu sahabat yang setiap hari fotonya terlihat karena dipanjang di muka meja kerja kami adalah Prof. Dr. Ravik Karsidi, mantan Rektor Universitas Sebelas Maret di Surakarta yang dewasa ini dijabat oleh Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, MHum.. Pada masa beliau menjabat Rektor Universitas Sebelas Maret kami menjabat sebagai Ketua Yayasan Damandiri yang kami dirikan bersama almarhum Mantan Presiden HM Soeharto, Bapak Sudwikatmono dan Om Liem Soei Liong pada tahun 1995 dan diumumkan secara resmi pada tahun 1996. Yayasan itu sejak didirikan bertujuan membangun sumber daya manusia Indonesia, utamanya yang orang tuanya miskin sekaligus bercita-cita membantu pemberdayaan keluarga miskin lepas dari kemiskinannya dan berkembang menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan itu sejalan dengan cita-cita BKKBN karena banyak tokoh-tokoh BKKBN ikut membantu pendirian Yayasan itu di bawah kepemimpinan kami sebagai Kepala BKKBN. Pendirian Yayasan itu sesungguhnya dimaksud melengkapi pendekatan formal oleh aparatur pemerintah dengan mengajak masyarakat luas ikut membantu keluarga prasejahtera dan sejahtera I agar lebih cepat lepas dari kemiskinan dan bersama keluarga yang lebih maju ikut membangun bangsa Indonesia tercinta.

Pada waktu Prof. Dr. Ravik Karsidi memangku jabatan Rektor Universitas Sebelas Maret dan kami sangat sering berkunjung ke Perguruan Tinggi yang maju dan dinamis itu, utamanya bergaul dengan Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Darsono, yang setiap kali menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke desa-desa di sekitar Solo atau Jawa Tengah dan daerah lain di seluruh Indonesia. Sebagai Ketua Yayasan Damandiri kami ikut memberi pembekalan kepada ribuan mahasiswa yang melakukan KKN selama lebih satu bulan di desa-desa serta sekaligus mengajak para mahasiswa dan Dosen Pendampingnya membentuk kelompok masyarakat desa Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) agar setelah mahasiswa kembali ke Kampus, kelompok Posdaya di desa bisa melanjutkan menyebar luaskan hasil KKN yang dirintis para mahasiswa. Di banyak tempat Posdaya yang ada tetap berfungsi dan banyak yang kemudian menjadi inti atau bergabung dalam Kelompok Bumdes yang mengelola usaha di desa dengan menggunakan Dana Desa.

Dalam kesempatan KKN ke Desa-desa itu para Dosen yang di pimpin Rektor Prof. Dr. Ravik Karsidi, antara lain Dr. Agung Budiharjo, Ahli Sidat, telah mengembangkan Sidat di Pacitan, Tuban dan daerah lainnya. Ternyata menurut beliau sekarang banyak berkembang di Tuban dengan kemungkinan ekspor ke Jepang dan daerah lainnya. Para mahasiswa dan Dosen Pembimbing ikut membantu memperbaiki infrastruktur di Desa sebelum pemerintah mengucurkan Dana Desa untuk itu sejak tahun 2015, yang langsung di manfaatkan oleh rakyat banyak di desa, termasuk membuat jembatan sederhana, perbaikan jalan desa serta mengembangkan industri batik warna alami, budi daya produk pertanian unggul seperti pisang yang memiliki prospek unggul serta pembaharuan sistem tanam bagi para petani di desa. Konon. Salah satu inovasi yang menarik untuk keluarga desa adalah pengembangan sepeda motor untuk petani desa yang digunakan  tanpa bensin tetapi cukup disetrum Batereinya menggunakan listrik yang ada di rumah-rumah. Motor desa itu sampai sekarang tetap dikembangkan dan bisa menolong rakyat desa mendapatkan alat transportasi yang memadai.

KKN-UNS.jpg

Dari berbagai penemuan itu, seperti di Perguruan Tinggi lainnya, barangkali Universitas Sebelas Maret bisa mengadakan Pekan Inovasi dengan mengundang para Penggawa Desa, utamanya Kepala Desa yang tahun depan akan menerima Dana Desa yang lebih banyak sehingga Perguruan Tinggi melalui KKN bisa menjadi pendamping dari Desa-desa yang ingin menggunakan inovasi yang dikembangkan Perguruan Tinggi guna membangun Desa dan masyarakatnya, suatu sinergi yang akan menguntungkan rakyat banyak sekaligus memicu keterkaitan antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat luas. Selamat tahun baru 2020 Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi dan sahabat dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Semoga tahun depan ini banyak inovasi yang dikembangkan oleh Universitas yang cinta dan dicintai rakyat ini banyak dimanfaatkan untuk membangun desa dan masyarakat desanya.

Haryono SuyonoComment