Desa Jejangkit Timur Membangun Instalasi Air Bersih

AirB.jpg

Gedhe Nusantara melaporkan bahwa Desa Jejangkit Timur telah menyabet penghargaaan dari Bupati Barito Kuala karena berhasil membangun instalasi air bersih. Sebelum Desa Jejangkit Timur membangun instalasi air bersih skala desa, warga menggunakan air sungai dan air tadah hujan untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, memasak, mandi, hingga mencuci pakaian.

Dengan dukungan Dana Desa (DD), pemerintah desa membangun sarana air bersih sehingga masyarakat tidak lgi menggunakan air sungai sangat masam, kalat, dan warna merah. Desa Jejangkit Timur terletak di Kecamatan Jejangkit Timur, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Tantangan terbesar pembangunan sarana air bersih adalah kondisi air yang memiliki tingkat keasaman tinggi sehingga tidak layak konsumsi. Pada 2017, Pemerintah kabupaten melalui PDAM telah membangun instalasi air bersih. Namun, layanan itu baru mampu menjangkau tiga desa, yaitu Desa Jejangkit Muara, Jejangkit Pasar, dan Jejangkit Barat. Masih ada empat desa lain yang belum terlayani, termasuk Desa Jejangkit Timur.

Menurut Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, Prof. Dr. Haryono Suyono, pengalaman yang dilaporkan Gedhe Nusantara itu bisa menjadi contoh untuk dipelajari, dimana kesepakatan desa bisa membuat sistem pengolahan air beberapa penyaringan air yang sistem kerjanya mirip milik PDAM. Bedanya di Desa Jejangkit Timur menggunakan air asam tinggi sebagai bahan baku. Air asam tinggi itu rasanya sangat kalat atau sepet dan warna airnya kemerah-kemerahan di tangan. Sekarang air asam tinggi itu bisa diubah menjadi air bersih.

Pembuatan instalasi pengolahan air bersih skala desa ini lahir saat sejumlah warga sering melihat instalasi pengolahan air bersih di sejumlah kabupaten di Kalsel. Kemudian muncul gagasan untuk membuat instalasi air bersih dalam skala desa untuk Desa Jejangkit Timur. Usulan itu disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala sehingga bisa memakai dana desa.

Instalasi air bersih desa menjadi kebanggaan Desa Jejangkit Timur. Untuk pembangunan instalasi bersih skala desa Jejangkit Timur perlu biaya Rp 500 jutaan dengan panjang pipa 5 kilometer dan saat ini sudah bisa mengaliri sekitar 150 kepala keluarga (KK). Warga di Desa Jejangkit Timur ada sekitar 300 kk atau 1.200 warga lebih dan saat ini sudah teraliri sekitar 50 persen dari jumlah KK. Pemerintah desa menargetkan pada 2019 ini semua warga desa Jejangkit Timur itu bisa merasakan hasil inovasi instalasi pengolahan air bersih skala desa melalui dana desa, bukan dari PDAM.

Instalasi air bersih skala desa ini dibangun pada 2016 dengan dana desa sebesar Rp 250 juta dan sisa dananya dilanjutkan pada 2017, yakni sebesar Rp 250 juta juga. Instalasi air bersih skala desa itu kita jalankan secara bertahap. Pihak Desa Jejangkit Timur bersama desa-desa di Kabupaten Barito Kuala belum teraliri air bersih bisa meniru sistem pengolahan bersih di Desa Jejangkit Timur. Badan Usaha Milik Desa Jejangkit Timur pun bisa menjual air bersih dengan harga murah ke warga. Selama ini warga cuma kena Rp 7 ribu per kubik atau per 1.000 liter. Setiap rumah yang berlangganan instalasi pengolahan air bersih skala desa kita pasang meteran seperti milik PDAM. Saat ini instalasi pengolahan air bersih yang dikelola badan usaha milik desa ini bisa mendapatkan penghasilan bersih rata-rata Rp 4 juta per bulannya.

Melalui kegiatan ini akhirnya dikembangkan instalasi layanan air bersih yakni di Desa Sampurna (pamsimas dengan pendampingan Dinas PUPR) dan Desa Jejangkit Timur (secara swadaya yang didanai oleh APBDES dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Layanan air bersih di Jejangkit Timur ini, kualitas airnya melebihi yg dimiliki oleh PDAM unit Jejangkit karena kadar airnya memiliki pH7 sehingga sangat layak untuk diminum. Pengembangan instalasi sambungan langsung rumah tangga (SLRT)) juga telah dilakukan pada 2018 sehingga seluruh masyarakat Jejangkit Timur terlayani dan biaya langganannya lebih murah karena langsung dikelola oleh desa. Jika tak ada aral, air minum dari instalasi skala desa ini akan diberi nama Air Minum JT (Jejangkit Timur). Semoga ada desa-desa lain yang memiliki keadaan yang sama bisa belajar dari pengalaman tersebut. Semoga.

Haryono SuyonoComment