Selamat Hari Guru Nasional 25 November

Makarim.png

Seperti biasa sejak tahun 1994, Hari Guru Nasional jatuh pada hari Senin tanggal 25 Nopember 2019. Peringatan Hari Guru itu merupakan penghargaan atau apresiasi pada pahlawan tanpa tanda jasa. Hari Guru Nasional pertama kali ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden no 78 tahun 1994.

 Beberapa bulan sebelum di tetapkan, PGRI mengadakan Pertemuan di Jakarta dan secara kebetulan Menteri Kependudukan / Kepala BKKBN Haryono Suyono ikut hadir memberikan sambutan apresiasi karena jasa para guru yang memberikan dukungan komunikasi dan informasi tentang Program Kependudukan dan KB sehingga berhasil dengan baik dan mendapat penghargaan PBB pada tahun 1989.

 Sejak tahun 1992, karena keberhasilan itu program Kependudukan KB diarahkan pada upaya Pembangunan dan Pemberdayaan Keluarga berdasar UU nomor 10 tahun 1992 yang menjamin bahwa pemerintah bisa membantu setiap keluarga melalui program dan kegiatan pemberdayaan seluruh anggotanya. Dalam konteks itu, para guru utamanya, dianggap sangat tepat membantu BKKBN melakukan pendidikan bukan saja untuk anak didik di sekolah, tetapi juga untuk orang tua dan masyarakat pada umumnya.

 Karena alasan itu, PGRI dan para guru dihimbau oleh Menteri Kependudukan Dr. Haryono Suyono agar PGRI dan para guru berperan lebih tinggi dalam memperkuat fungsi pendidikan keluarga dan membantu menyebar luaskan gagasan pembangunan keluarga secara paripurna, menyangkut pengembangan delapan fungsi keluarga di seluruh Indonesia.

 Menanggapi ajakan tersebut, tumbuh kesepakatan di antara Pengurus PGRI yang mewakili para guru secara nasional untuk meningkatkan peran guru dalam pendidikan keluarga dan seluruh masyarakat luas serta sebaliknya meminta perhatian agar para guru mendapat dukungan peningkatan penghargaan yang wajar serta diusahakan agar oleh pemerintah diberikan pengakuan dengan menetapkan adanya Hari Guru Nasional.

 Segera setelah pertemuan itu Menteri Kependudukan menghubungi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada waktu itu Prof. Dr. Wardiman Joyonegoro, memberi dukungan  agar keinginan Pimpinan dan Anggota PGRI itu disampaikan kepada Presiden HM Soeharto. Namun karena sudah ada Hari Pendidikan Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan minta agar Menteri Kependudukan yang menyampaikan keinginan Pimpinan PGRI itu kepada Presiden RI.

 Pada kesempatan berikutnya Menteri Kependudukan dengan mempertimbangkan kerja sama pendidikan untuk keluarga yang jumlahnya jutaan serta pendidikan seluruh anak bangsa, menyampaikan keinginan Pengurus PGRI itu kepada Presiden HM Soeharto. Setelah ditimbang dengan matang, maka Presiden RI menyatakan persetujuannya dan meminta agar Pengurus PGRI menyampaikan usulan itu langsung kepada Presiden disertai usulan hari yang dipandang pantas dan cocok untuk dijadikan Hari Guru Nasional.

gurD.jpg

Atas dasar persetujuan itu kemudian PGRI menyampaikan usulan kepada Presiden HM Soeharto untuk menetapkan tanggal 25 Nopember sebagai Hari Guru Nasional. Maka dengan Surat khusus kepada Presiden akhirnya tanggal 25 Nopember diusulkan dan ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional.

 Untuk Hari Guru Nasional tahun 2019 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengirimkan naskah Pidato yang menarik. Antara lain disampaikan bahwa tugas guru adalah mulia sekaligus tersulit. Seorang guru ditugasi membentuk masa depan bangsa tetapi lebih sering diberi aturan dan bukan pertolongan. Diuraikan oleh Menteri bahwa guru sangat dibatasi karena berbagai kendala yang harus dikerjakannya atau kurikulum yang padat sehingga tidak bisa menolong anak-anak muridnya untuk langsung bergaul dengan masyarakat luas.

 Karena itu Menteri menganjurkan agar anak-anak murid dianjurkan tidak saja mendengarkan gurunya tetapi berdiskusi di dalam kelasnya, diberi kesempatan murid mengajar di dalam kelasnya, diusahakan guru membuat kegiatan yang memungkinkan murid-muridnya untuk keluar bergaul dengan masyarakat luas, diusahakan menemukan bakat dari murid yang kurang mampu, dan akhirnya ditawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan. Suatu himbauan yang memungkinkan setiap murid untuk terjun ke desa serta bersama masyarakat desa mengenal desa dan masyarakatnya, serta dengan cerdik berjuang menciptakan gagasan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat di desa. Suatu terobosan yang sejak dini melatih  seorang anak belajar menghadapi masalah dan mencari penyelesaiannya secara tuntas. Bukan lari dari masalah dan atau pura-pura tidak tahu kalau ada masalah. Selamat Hari Guru Nasional dan semoga guru-guru Indonesia sanggup mengantar pembaharuan cara berpikir dan bertindak anak bangsa di kemudian hari serta pada waktunya siap memimpin bangsanya maju pesat sejajar dengan bangsa maju lainnya. Amin.

Haryono SuyonoComment