Buku RURAL EKOnomics III Laris Manis di Kenya

IMG_9564.JPG

Buku RURAL ECOnomics III yang ditulis Eko Putro Sandjojo, MBA, Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada periode Presiden Jokowi yang pertama sempat dibawa oleh Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Prof. Dr. Haryono Suyono, yang mendampingi Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo SPOG menghadiri pertemuan Kependudukan dan Pembangunan PBB 25ICPD di Nairobi, Kenya minggu lalu. Pertemuan yang diadakan di Nairobi, Kenya itu sengaja diadakan guna memperingati suatu Konperensi Kependudukan Dunia di Kairo, Mesir, yang dianggap sebagai pertemuan monumental karena menghasilkan kesepakatan dunia untuk bekerja sama secara global menangani peledakan penduduk dunia melalui pelaksanaan program keluarga berencana dengan menggunakan kontrasepsi dan kegiatan pembangunan terutama peningkatan kesehatan ibu hamil dan melahirkan, pendidikan anak perempuan dan kaum ibu serta  peningkatan partisipasi kaum perempuan dalam bidang ekonomi dengan perhatian yang tinggi terhadap kesamaan gender dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

IMG_9551.JPG

Berbeda dengan Konperensi Kairo yang mementingkan partisipasi pemerintah dan organisasi masyarakat yang terakreditasi penuh, Pertemuan di Nairobi ini bersifat inklusif terbuka sehingga siapa saja bisa ikut hadir dan tidak dituntut menghasilkan kesepakatan yang mengikat. Oleh karena itu Pertemuan dunia yang disponsori oleh PBB, khususnya UNFPA dan lembaga terkait, Pemerintah Denmark, Pemerintah Kenya dan banyak lembaga swadaya masyarakat tingkat dunia itu pada hari pertama berhasil diikuti oleh sekitar 6000 peserta dari lebih 100 negara dan wakil-wakil dari lebih 200 lembaga sosial kemasyarakatan dunia. Karena bersifat terbuka setiap hari, pertemuan yang berlangsung selama satu minggu itu, pesertanya bertambah banyak sehingga pada hari terakhir, jumlah peserta terdaftar melebihi 9500 orang dari usia remaja sampai usia lanjut dengan profesi yang aneka ragam.

Sebagai oleh-oleh untuk kemungkinan bertemu dengan sahabat lama, Haryono Suyono, selaku Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT sempat membawa lima buku Rural ECOnomics III tulisan Menteri Desa PDTT yang lama, Eko Putro Sandjojo, yang membahas berbagai pembangunan di desa dengan dana desa yang langsung dikucurkan ke desa untuk pembangunan infrastruktur serta pemberdayaan masyarakat dan keluarga di desa. Di luar dugaan, ternyata di sela-sela Konperensi, lima buku tersebut laris manis menjadi rebutan para tokoh yang menghadiri Konperensi yang sangat penting tersebut. Setelah buku pertama diserahkan kepada Duta Besar RI di Kenya, Bapak Suhardjono Sastromihardjo, buku ke dua diterima oleh utusan khusus Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Pertemuan Nairobi Ibu Velerie Huber, Special Representative for Global Health dari Washington. Buku berikutnya diterima oleh utusan khusus Universitas John Hopkins, Ibu Susan Krenn, Executive Director Center for Communication Programs Johns Hopkins dari Washington, suatu perguruan tinggi yang terkenal di mana para Guru Besar, Dosen dan Mahasiswanya selalu membantu negara-negara berkembang membangun dari daerah pedesaan melalui peningkatan kesehatan warga dan pembangunan berbasis desa. Konon di Perguruan Tinggi ini, John Hopkins University, sebagai penghargaan terhadap kebijaksanaan dan pembangunan SDM berbasis Desa yang berhasil, utamanya melalui bidang KB dan Pendidikan Dasar, telah menandai salah satu Ruang Sidangnya dengan nama “Haryono Suyono Room” sampai sekarang.

IMG_9477.JPG

Dua buku lainnya menjadi rebutan para Pimpinan Peserta dari Afrika, Ghana dan Kenya, yang menyatakan bahwa pembangunan Desa dengan konsentrasi pada infrastruktur dan masyarakat itu adalah kelanjutan dari pembangunan sumber daya manusia dengan prioritas KB, Kesehatan, Pendidikan dan persiapan sumber daya manusia untuk memanfaatkan kesempatan kerja melalui usaha bisnis yang mengolah bahan baku lokal menjadi produk untuk keperluan konsumsi penduduk serta pemeliharaan dan pengolahan sumber daya alam demi kesejahteraan dan kebahagiaan warga di desa yang harus berkembang menjadi masyarakat mandiri yang bahagia.

Melalui buku RURAL ECOnomics itu diharapkan para pimpinan negara berkembang yang berminat untuk mempelajari pengalaman membangun desa dan masyarakat desa dengan basis keberhasilan program KB yang tinggi bisa mengirim stafnya untuk datang dan belajar bersama masyarakat kita di Indonesia. Semoga.

Haryono SuyonoComment