Raja Mimbar KB itu seakan Hidup Kembali

IMG_8537.JPG

Di hadapan sekitar 500-an masyarakat Desa Modelidu, Kecamatan Telaga Biru, Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo MPd. dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK yang disertai para pejabat Kabupaten, Kecamatan dan Desa secara lengkap, dalam menyertai kunjungan Dinas Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono, Arief Setiadi, Yudha, Cinta dan Yayu yang dikawal oleh Rektor Unmuh Gorontalo Dr. dr. Isman Yusuf serta Wakil Rektor Dr. Hasyim dan jajarannya, disambut rakyat dengan gegap gempita. Bupati Nelson membuka pertemuan dengan memberikan pengarahan yang sangat jelas tentang upaya memicu pembangunan semua sektor di setiap desa yang harus diikuti dengan partisipasi uang tinggi dari semua penduduk. Secara khusus pada pertemuan di Desa yang di penuhi oleh ibu-ibu pasangan usia subur dengan anak-anaknya itu, Bupati yang sesungguhnya adalah ahli kependudukan, mengajak para ibu usia subur yang membawa bayi dan anak balitanya untuk memelihara anak-anaknya dengan baik, ikut program KB serta memberi perhatian yang tinggi terhadap imunisasi anak balitanya. Bupati juga memberi penjelasan bahwa dalam acara hari itu akan diadakan imunisasi dan pemberian obat-obatan untuk ibu dan anaknya sehingga para ibu yang membawa anak-anaknya agar menunggu pelayanan di lapangan itu dengan sabar dan tidak pulang sebelum anaknya mendapatkan imunisasi.

IMG_8501.JPG

Setelah pidato panjang lebar Bupati yang mengetahui bahwa tamunya adalah rekannya di masa lalu sebagai Kepala BKKBN memperkenalkan kepada para ibu yang langsung diingat oleh Ibu yang lebih sepuh dengan tepuk tangan yang meriah. Para Ibu muda masih bertanya-tanya kenapa para Ibu sepuh langsung memberi sambutan karena rupanya ingat bahwa pak Haryono adalah singa panggung dalam kampanye KB dan legenda gerakan KB yang terkenal.

Segera setelah pidato Prof. Dr. Ir Nelson memberikan mikrofon, tanpa menunggu pengantar dari pembawa acara, mempersilahkan “tamunya” yang dikenalnya dengan akrab, memberikan sambutan kepada khalayak yang sebagian masih bertanya-tanya tentang siapa yang menjadi “tamu bupati” pada hari yang sangat penting dan pertemuan Nomaden di Desa Langit Biru yang sangat meriah pada hari itu. Begitu mikrofon mulai dipegang tangannya, rupanya pak Haryono rindu pada masa mudanya segera memberi salam sangat hangat pada masyarakat berjubel yang menyambut salamnya dengan penuh keakraban. Salam itu segera menggerakkan senyum para ibu karena para ibu yang menyusui dan belum ber-KB dianjurkan untuk ikut suntik KB sedangkan sapi yang ada di halaman rumah sebelah nanti akan mendapat giliran disuntik oleh petugas peternakan. Dengan kelakar diingatkan oleh Pak Haryono bahwa suntik pada ibu-ibu adalah agar tidak mengandung lagi sedangkan suntik pada sapi adalah agar segera hamil karena kalau segera hamil dengan kualitas tinggi maka pemiliknya akan memperoleh keuntungan seperti halnya kalau ibu tidak hamil maka keluarganya akan menjadi keluarga sejahtera. Perkenalan yang jenaka itu mengundang ketawa dan tepuk tangan hadirin yang gegap gempita, Haryono seakan kembali sebagai “Singa kampanye KB” di tahun 1980-an.

IMG_8423.JPG

Suasana yang tambah meriah itu dilanjutkan oleh Pak Haryono yang secara kebetulan pada desa sebelumnya diberi tahu adanya pemberian bibit kelapa sebagai upaya memperbaharui tanaman kelapa yang sudah semakin tua diganti dengan tanaman baru agar kelak melanjutkan produksi kelapa di desa yang kaya dengan kelapa itu. Haryono menganjurkan kepada para Bapak yang hadir agar kalau siang rajin menanam kelapa dengan baik, dalam jarak yang teratur dan diolah tanahnya dengan baik agar tumbuh subur dan cepat berkembang dengan subur karena di masa depan akan menjamin kehdiupan yang sejahtera karena kelapa mulai dari akar sampai daunnya memiliki kegunaan yang tinggi.

Haryono melanjutkan sambutannya dengan mengingatkan para Bapak yang kebetulan punya istri sedang hamil agar prihatin dan kalau makan mengalah dari isterinya, daging dan ikan yang enak diberikan lebih dulu kepada istri tercintanya karena istrinya makan untuk dua orang, satu dirinya sendiri dan satu anak di dalam perutnya yang harus tumbuh sehat dan setiap bulan dibawa ke Posyandu minimal empat kali selama kehamilannya. Tidak lupa dengan “suara yang serius”, Haryono meminta para suami kalau malam hari mengelus kepala anaknya yang masih dalam kandungan dengan penuh kasih sayang, membacakan doa agar tumbuh dengan baik dan lahir ke dunia dengan dikawal oleh Allah Tuhan Yang Maha Kuasa sehat dan sempurna untuk membangun bangsa di masa depan. Masyarakat yang hadir menyambut seruan itu dengan tepuk tangan gemuruh sebagai rasa syukur karena ternyata, bisik mereka yang sepuh,  pak Haryono Suyono, masih seperti yang dulu. Bisikan yang santer, Singa Mimbar KB itu seakan hidup kembali di Gorontalo. Alhamdulillah.

Setelah itu para tamu diajak oleh Bupati dan Ibu bersalaman dengan para peserta pertemuan, mengambil foto dan dalam suasana ceria meninggalkan tempat upacara karena pak Bupati mengantar petugas Kesehatan Hewan melakukan suntik sapi dan petugas kesehatan anak balita dan ibu hamil melakukan pelayanan imunisasi serta pemberian obat dan vitamin untuk ibu hamil dan menyusui, suatu pelayanan terpadu sesuai bidang tugas masing-masing Dinas, termasuk pemeriksaan calon akseptor dan pemberian pelayanan akseptor KB baru dan suplai untuk peserta lestari. Sungguh merupakan pelayanan komprehensif yang sangat memudahkan rakyat memperoleh pelayanan terpadu. Amin.

Haryono SuyonoComment