UNNES melepas 3.113 Mahasiswa Semester enam KKN ke Jawa Tengah

IMG_4965.JPG

Pagi ini, tanggal 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila yang oleh Rektor Unnes di Semarang, Prof. Dr. Fathur Rokhman, MHum diperingati dengan karya nyata memberikan arahan kepada 3.113 mahasiswa UNNES bagian kedua dari jumlah yang sama yang baru selesai melakukan KKN di awal tahun, berasal dari berbagai Program Studi guna melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan kedua tahun ini, yang akan berkunjung dan tinggal di desa selama satu setengah bulan, di desa guna melakukan berbagai kegiatan bersama rakyat, tukar menukar pengetahuan dan membantu rakyat desa membangun desa dan masyarakat desa di desanya.

IMG_4995.JPG

Setelah Rektor memberikan arahannya agar para mahasiswa beramai-ramai terjun ke desa dan membantu rakyat dan punggawa desa, belau memukul miktofon, menyematkan pakaian dan atribut UNNES secara resmi sebagai tanda pelepasan 3.113 mahasiswa didampingi ratusan dosen dan pimpinan perguruan tinggi yang sebagian mahasiswanya akan lulus menjadi guru atau dosen di berbagai jurusan itu, mulai Jurusan Pendidikan Taman Kanak-kanak, PAUD sampai jurusan matematika dan jurusan program studi yang sangat bervariasi.

Setelah mahasiswa secara resmi dilepas oleh Rektor Prof. Dr Fathur Rohman, MHum didampingi Ketua LPPM Dr. Suwito Eko Pramono, MPd, Dr Wirawan Sumbodo, MPd, tiga Camat yang mewakili beberapa Kabupaten yang akan dikunjungi mahasiswa dari Kabupaten Batang, Camat Limpung Drs Windu Suriadji, MM, Camat Tersono Drs Bambang Urip Widigdo, Camat Peculungan Edy Widodo, Sh, MSi, para Dekan, Wakil Dekan dan sejumlah dosen pendamping serta ribuan mahasiswa yang memenuhi gedung sampai ke lantai dua yang penuh sesak itu, Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT, sekaligus Anggota Dewan Penyantun UNNES, didampingi Dr. Mulyono Daniprawiro dari Yayasan Damandiri yang sejak lama selalu menganjurkan pembentukan Posdaya sebagai mitra Pemberdayaan Masyarakat serta Yudha Pembantu Tim Pakar Mendes PDTT, melanjutkan arahan Rektor dengan memberikan pembekalan dimulai dengan seruan agar para mahasiswa memiliki setidaknya lima kepercayaan yang penuh dan ikhlas kepada diri sendiri serta keyakinan bahwa setiap mahasiswa bisa, seakan setiap mahasiswa yakin bahwa “Aku Bisa”,  yang dengan tidak sombong tetapi membuktikan diri bahwa mampu dengan rendah hati bekerja sama dan membantu rakyat desa. Para mahasiswa perlu memiliki rasa percaya dan menghargai rekan seperjuangan di desa membangun bersama, bukan percaya pada rekan seperjuangan saja, tetapi rekan dan sahabat baru yaitu rakyat di desa. Para mahasiswa memberikan kepercayaan kepada alma maternya UNNES, dengan penuh kehormatan bahwa ilmu yang dikuasinya adalah ilmu yang mampu di terapkan untuk membantu rakyat di desa yang dikunjunginya dengan baik. Para mahasiswa percaya dan memberikan penghargaan kepada desa dan masyarakat desa yang dikunjunginya serta menaruh hormat kepada masyarakat dengan ikhlas bahwa para mahasiswa akan bisa membangun kerja sama yang erat berbagi dan membantu dengan harapan bantuannya akan diterima dengan ikhlas dan rasa hormat kepada setiap mahasiswa dan seluruh jajaran perguruan tinggi yang mengirimnya.

IMG_4937.JPG

Pada Pembekalan dan Pelepasan mahasiswa KKN tahap kedua ini, Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, hari Selasa 1 Oktober 2019 itu, selanjutnya Haryono menjelaskan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi dengan Menteri Desa PDTT dan jajaran Menteri lainnya melalui pengucuran tidak kurang dari Rp. 257 triliun untuk perbaikan infra struktur umum, fasilitas umum, fasilitas khusus seperti PAUD, Klinik, Posyandu, sampai hal yang menguntungkan rakyat banyak MCK dan fasilitas Prukades, Bumdes, Sarana Olah Raga dan Embung Desa, penggarapan kasus kurang gizi dan stunting. Kepada Mahasiswa diminta untuk melihat dan mengajak masyarakat luas di desa agar memanfaatkan dan memelihara fasilitas yang dibangun itu untuk keperluan keluarganya dan masyarakat di kemudian hari. Fasilitas itu tidak lain adalah sarana agar masyarakat desa makin mandiri, bahagia dan sejahtera sehingga di kemudian hari bisa membangun fasilitas yang lebih baik secara mandiri.

IMG_4921.JPG

Kepada mahasiswa diminta agar memberikan contoh bahwa dengan pendidikan yang tinggi bisa memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang tebal karena masa depannya akan lebih baik dibanding kedua orang tua yang mengorbankan segalanya untuk perbaikan diri mahasiswa dan menjadikannya manusia mandiri yang membanggakan bangsanya. Karena itu para mahasiswa sebagai calon guru dan intelektual masa depan dianjurkan mengajak masyarakat luas untuk menyekolahkan anak-anak mereka setinggi-tingginya agar siap membangun diri dan keluarganya menjadi keluarga mandiri dan sejahtera serta siap membangun bangsanya menjadi makin maju di kemudian hari.

Haryono Suyono mengajak mahasiswa berkunjung ke desa dengan wajah tersenyum, memberikan semangat kepada rakyat desa untuk membangun bangsa dan negara melalui kerja sama dengan aparat desa, mahasiswa, TNI ABRI yang ada di desa serta mengajak semua fihak bersatu demi Indonesia yang besar dan makmur di kemudian hari. Karena itu setiap mahasiswa yang terjun ke desa diharapkan memberikan contoh bahwa Mahasiswa cinta kepada bangsa Indonesia, memberdayakan rakyat dan membangun desa melalui kegiatan KKN dan kalau lulus nanti tidak segan-segan kembali ke desa membangun desa seakan “Aku Bangga Suka Desa”.

IMG_5011.JPG

Haryono mengajak mahasiswa memberdayakan masyarakat desa sebagai tugas luhur pengabdian mahasiswa dalam rangkaian pengamalan Pancasila yang hari ini diperingati sebagai Kesaktian Pancasila tersebut. KKN bukan saja sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi, KKN di desa akan memberikan dampak positif baik bagi masyarakat maupun mahasiswa. Masyarakat memperoleh manfaat langsung, sedang mahasiswa akan memperoleh tambahan dan kematangan ilmu karena bisa menterjemahkan ilmu yang rumit dan memakan waktu bertahun untuk memperlajarinya dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti oleh rakyat banyak serta bisa dilaksanakan di desa membawa kemakmuran bagi masyarakat desa yang mereka cintai. Selama di bangku kuliah memperoleh teori sedangkan di desa mendapatkan pengalaman yang tidak selalu ada di bangku kuliah atau dalam berbagai buku yang kita baca selama masa studi. Mahasiswa yang cinta rakyat pasti bisa karena Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan restu dan semangat juang yang tinggi. Amin.

Haryono SuyonoComment