Akademi Desa 4.0 akan segera “go on line”

 

Hari ini Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Terbuka, Dr Sofyan, bersama para Pejabat teras dan dosen Universitas Terbuka lainnya, Sestama BKKBN Drs. Nofrizal bersama stafnya, wakil PWRI dr. Joko diantar Ketua Tim Pakar Haryono Suyono dan Jimly Gani diterima oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekjen Anwar Sanusi dan Dirjen Taufik Majid di Kantor beliau di Jakarta. Dalam pembicaraan yang intensif di tengah pertemuan persiapan pembahasan pelaksanaan  sistem on line Akademi Desa 4.0 bersama Ibu Helmiyati dan stafnya, Wakil Ketua Pertides Prof. Dr. Teguh, Menteri Eko memberikan petunjuk agar diberikan prioritas yang tinggi berupa pembekalan yang intensif kepada para Pendamping Desa yang bergerak di setiap desa. Prioritas ini diutamakan karena setiap hari para Pendamping Desa Kementerian Desa PDTT mendampingi Kepala Desa dan Punggawa Desa lainnya dalam pengelolaan dana desa untuk pembangunan berbagai fasilitas Desa dan program-program utama yang sangat vital. Pemberian pembekalan itu adalah dalam rangka meningkatkan mutu pendampingan agar upaya yang dibiayai dengan dana desa yang langsung dikirim ke desa mencapai tingkat efisiensi dan daya ungkit yang tinggi dan membawa dampak yang positif.

 

Dikembangkannya kerja sama dengan Universitas Terbuka ini adalah dalam rangka menjangkau jumlah desa di Indonesia yang dewasa ini mencapai hampir 75.000 yang didampingi oleh Pendamping Desa dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi sekitar 50.000 orang tersebar di seluruh desa di Indonesia. Para Pendamping Desa tersebut telah terlatih melalui Pusat-pusat Pelatihan milik Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi yang diharapkan selalu mendapat penyegaran melalui berbagai pelatihan, termasuk melalui sistem On Line yang dikelola oleh Universitas Terbuka dan kesempatan lain yang dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi yang tergabung dalam Pertides, yaitu ratusan Perguruan Tinggi mitra kerja Kementerian Desa PD dan Transmigrasi, termasuk kegiatan dosen masuk desa dan Kuliah Kerja Nyata mahasiswa berbagai perguruan tinggi di desa.

 

Para Pendamping Desa diharapkan berkoordinasi di setiap Kecamatan pada Pusat Informasi KKB milik BKKBN yang ada di semua kecamatan sehingga koordinasi lapangan dapat sekaligus memanfaatkan Peta Keluarga yang memiliki data yang akurat tentang keluarga prasejahtera, sejahtera I dan keluarga yang telah lebih dulu sejahtera untuk mendorong upaya merangsang penurunan kemiskinan lebih terarah dan tepat sasaran. Kerja sama itu diharapkan memudahkan setiap Kepala Desa dalam berbagai kegiatan Prukases, Bumdes, pembangunan dan penggunaan sarana olah raga, embung desa dan upaya mengatasi masalah kurang gizi dan stunting yang makin terarah guna mempercepat upaya pengentasan kemiskinan dan mengantar keluarga miskin bebas dari kemiskinan berubah menjadi keluarga sejahtera yang mandiri. Semoga.

Haryono SuyonoComment