Gubernur Sumsel tahan rasa haru dan air mata saat pengukuhan Pengurus PWRI Provinsi Sumsel  

Dalam rangkaian upacara pengukuhan Pengurus PWRI Provinsi Sumatra Selatan, Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, S.H., M.M. yang dilahirkan di Belitang, Ogan Komering Ulu TimurSumatera Selatan, diatas panggung, tatkala memulai Pidato Pengukurhan PWRI Provinsi Sumatra Selatan, terhenti sejenak menahan rasa haru dan air mata yang hampir tidak tertahankan. Gubernur yang sebelumnya dua kali menjabat sebagai Bupati Ogan Komiring Hulu Timur itu sangat terkenal kecintaannya berkunjung dan mengembangkan pembangunan di desa. Rasa haru itu dikemukakannya bahwa “pensiun” sering dianggap habis segalanya. Seseorang yang pensiun kehilangan segala fasilitas yang disandangnya selama menjabat, fasilitas lenyap setalah pensiun. Karena itu beliau berjanji akan memberikan bantuan yang maksimal terhadap kiprah para pensiunan untuk kantor maupun kegiatannya dalam memelihara kebersamaan antar para pensiunan dan pengabdiannya kepada masyarakat luas. Beliau menganggap para pensiunan banyak berjasa dan tidak pada tempatnya disia-siakan setelah menghadapi masa pensiunnya. Beliau menganggap bahwa setelah pensiun, seperti dirinya, masih bisa tetap mengabdi, bahkan mendapat kepercayaan baru seperti dirinya sebagai Gubernur.

 

            Karena itu Gubernur, di hadapan sekitar 500-an peserta upacara yang terdiri dari para pengurus, anggota PWRI dan berbagai organisasi sosial kemasyarakatan dari seluruh kabupaten kota dari seluruh provinsi itu berharap agar para anggota PWRI di seluruh Sumsel ikut berkiprah membantu pembangunan, dengan tidak segan-segan memberikan masukan kepada para pejabat di seluruh daerah, berbagi kearifan dan pengalaman yang baik semasa menjabat sebagai pegawai negeri, pegawai BUMN atau semasa memangku tanggung jawab sebagai pejabat negara dengan berhasil.

 

            Haryono Suyono selaku Ketua Umum PB PWRI menyambut uluran tangan yang sangat simpatik dari Gubernur itu dengan memohon ijin untuk menyampaikan kepada Pemerintah Daerah lain agar komitmen itu ditiru sehingga para pensiunan anggota PWRI yang masih sehat dan segar bugar tetap diterima ikut aktif berkiprah dalam pembangunan. Selaku Ketua Umum mengharap agar para anggota PWRI ikut aktif dalam pembangunan desa dan masyarakat desa dengan sungguh-sungguh, berbagi pengalaman dan membantu menggerakkan gotong royong sesama pensiunan dan di kalangan masyarakat pada umumnya agar kemiskinan dan keterbelakangan segera dapat dientaskan dari tanah air tercinta.

 

Haryono SuyonoComment