Universitas Muhammadiyah Bengkulu membangun desa

IMG_4210.JPG

Dalam pertemuan yang akrab bersama Rektor terpilih Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang minggu ini dilantik Dr. Syakroni MPd yang didampingi oleh jajaan pimpinannya dengan Ketua Tim Pakar Menteri Desa PDTT Haryono Suyono yang didampingi oleh Kepala Sekretariat Tim Pakar Abdullah Kamil dan Yudha di Kampus Perguruan Tinggi itu minggu lalu, kedua pihak melihat bahwa pembangunan desa dan masyarakat desa, termasuk masyarakat pesantren, memegang peran yang sangat penting.

 

Dalam pembicaraan nostalgia yang sangat akrab karena selama ini Universitas Muhammadiyah di Bengkulu telah aktif membangun desa melalui Posdaya, Rektor yang secara khusus pernah mengambil pelatihan Posdaya di HSC Jakarta, sangat menghargai bahwa pembangunan masyarakat dengan melibatkan mahasiswa secara langsung sungguh menguntungkan kedua pihak. Masyarakat sangat dihargai karena di dampingi oleh calon sarjana dan sebaliknya calon sarjana, mahasiswa KKN yang umumnya sudah pada semester ke 7, sangat beruntung karena mendapat masukan langsung dari rakyat desa yang cerdas.

 

Dalam pembicaraan panjang lebar digambarkan bahwa Universitas Muhammadiyah Bengkulu baru saja menjadi tuan rumah KKN untuk Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia. Oleh karena itu ajakan Ketua Tim Pakar Mendes untuk bekerja sama dalam KKN Pembangunan Desa dengan mudah diterima dan perguruan tinggi ini siap berpartisipasi. Bahkan dikandung maksud agar pada awal tahun depan dapat dilakukan pertemuan khusus guna merumuskan kegiatan membangun desa dalam bentuk lain selain melalui KKKN, misalnya melalui penelitian terapan yang hasilnya menguntungkan rakyat di desa.

 

Penelitian terapan itu bisa dalam pembangunan Bumdes di desa sehingga mahasiswa yang berasal dari suatu desa setiap akhir minggu bisa pulang dan membangun desanya menjadi tenaga sukarela bersama dosen pendamping sehingga kegiatan bhakti sosial merupakan suatu kegiatan yang dapat segera di mulai tanpa harus menunggu kegiatan KKN yang waktunya sangat terbatas. Kemungkinan kegiatan lain itu akan dibahas kemudian mengingat jumlah mahasiswa yang terlibat bisa menjadi sangat banyak. Semoga.

Haryono SuyonoComment