Acara Peringatan Natal dan Tahun Baru PWRI membawa berkah
Acara Peringatan Hari Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yang di selenggarakan di Panti Pertemuan Dirjen Pajak di Jakarta dan dipimpin oleh Panitia PWRI yang diketuai oleh Thomas Sugijata dan Sekretrais Umum Edy Setyo, membawa berkah yang luar biasa kepada tiga kelompok lembaga sosial kemasyarakatan. Yang pertama Yayasan Anugerah meneruskan bantuan kepada Ibu Yuli dari Bekasi Utara berupa mesin pencacah sampah plastik yang akan dikelola oleh penyandang disabilitas dan masyarakat Bagelen. Mereka akan dilatih dan didukung oleh PWRI dan para anggotanya akan dijadikan duta oleh DNIKS bagi Organisasi dan penyandang disabilitas lainnya sehingga dalam acara ini hadir pula Ketua Umum DNIKS Tantyo Sudharmono dan Ibu Niken Damayanti yang menyaksikan dengan penuh perhatian. Dukungan juga diberikan kepada Yatim Piatu Muslim untuk membantu anak-anak yatim piatu. Selanjutnya diserahkan bantuan kepada Yayasan Karya Kasih untuk membantu warga rawan sosial di kolong jembatan dengan mengusahakan kembali kepada kehidupan yang normal dan bermartabat.
Perayaan yang antara lain dihadiri oleh Prof Dr. Sumarlin, Prof. Wardiman Joyonegoaro selaku Penadehat PWRI, Sekjen Progo Nurjaman, Sidik Pramono, puluhan mantan Sekjen, Dirjen berbagai Kementerian serta ratusan pensiunan dari Jakarta dan sekitarnya itu berlangsung sampai siang tanpa satupun meninggalkan tempat sebelum acara yang menarik usai. Sementara itu dua hari sebelumnya, disampaikan kepada Menteri Sosial, bahwa PWRI bekerja sama dengan DNIKS dan berbagai lembaga lain menangani tidak saja para lansia melalui Sanggar Sehat Sejahtera yang dibentuk di seluruh Indonesia, tetapi membantu warga disabilitas dan penyandang masalah sosial lainnya.
Para lansia anggota PWRI aktif mengikuti kegiatan Bumdes di desa bukan mencaraai untung melalui Bumdes atau kegiatan bidang ekonomi semata, tetapi menganjurkan kegiatan sosial ekonomi yang bisa memanfaatkan pengalaman dan jaringan masa lalu yang sangat berharga. Para lansia ikut membantu anak-anak balita dengan mendirikan Bumdes menampung anak balita yang orang tuanya bekerja atau Bumdes yang pekerjanya lansia mengantar anak balita mengikuti pendidikan pada PAUD tetapi kedua orang tuanya bekerja sehingga tidak sempat mengantar sendiri. Para lansia ikut terhibur seakan mengantar cucu atau cicitnya sendiri dan didalam PAUD bisa ikut menyanji bersama cucu atau cucu tetangganya dengan ceria. Lansia tetap aktif, segar, ceria, bahagia dan sejahtara serta bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya.