Mahasiswa dan Alumni Doktor Universitas Satyagama Harus Tetap Membaca Buku
Prof Dr Budi Supriyano, MM, MSi terlihat sedang mengajukan pertanyaan kepada promovendus, Anwar Sadat
GEMARI.ID-JAKARTA. Salah satu Guru Besar Universitas Satyagama, Prof Dr Budi Supriyatno, MM, MSi ikut serta menguji calon doktor Universitas Satyagama, atas nama Anwar Sadat, seorang dosen dari Universitas Muhammadiyah Buton, Bau Bau, Sulawesi Tenggara, pada Sidang Terbuka Promosi Doktor yang diselanggarakan beberapa hari lalu di Jakarta. Promovendus telah dinyatakan lulus dengan catatan harus memperbaiki disertasinya atas saran dan masukkan dari tim penguji maupun promotor/co-promotor. Sidang terbuka dipimpin oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr Ednawan Prihana, MSi. Selasa (12/08/2025).
Seusai menguji disertasi, Prof Budi panggilan akrab Prof Dr Budi Supriyatno, MM, MSi kepada tim gemari.id menerangkan, bahwa ujian doktor hari ini cukup berat, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada promovendus juga berkualitas, sehingga calon doktornya terkesan bagus sekali. Disertasinya berkaitan dengan IT dan pemerintahan, sehingga ini diharapkan sebagai langkah awal, khususnya dari Pulau Buton, untuk penelitian yang sangat bagus dan ini bisa bermanfaat bagi pemerintahan maupun pagi pengembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pemerintahan harus berkembang sebaik mungkin, karena sekarang itu eranya era digitalisasi, sehingga ilmu pemerintahan harus mengikuti era digitalisasi, terangnya.
Prof Dr Budi Supriyatno, MM, MSi bersama tim penguji lainnya sedang menyiapkan nilai bagi promovendus, Anwar Sadat
Kemudian ia berharap, saya mengharapkan Universitas Satyagama itu harus menambah dosen-dosen yang berkualitas, seperti halnya Dr Mulyono D Prawiro ini, seorang dosen yang bagus dan kritis, disamping tentunya menambah guru besar atau Profesor yang kualitas, sehingga perguruan tinggi kita semakin baik di mata masyarakat, harapannya.
Prof Budi menilai, promovendus yang baru saja dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor, yaitu Dr Anwar Sadat, bahwa dia cukup bagus, dan yang bersangkutan menguasai ilmu pengetahuan, juga menguasai materi atau substansi yang diuji. Dan juga yang bersangkutan telah mempersiapkan dengan bagus dan yang tidak kalah pentingnya adalah Promotor/Co-Promotor yang juga bagus sekali dan berkualitas.
Terlihat promovendus Anwar Sadat tengah mempertahankan disertasinya dihadapan tim penguji pada Sidang Terbuka Promosi Doktor
Kepada Dr Anwar Sadat, Prof Budi menyarankan, agar disertasi diperbaiki dan tadi saya juga berikan masukan agar perbaikannya harus mencari literatur yang bagus dan tidak ada literatur sambungan, bisa dari opini profesor atau pakar, tetapi tidak melalui orang lain, itu tidak boleh. Karena ini doktor, merupakan pendidikan tertinggi, sudah tidak ada pendidikan tertinggi lagi, sehingga itu harus berkualitas. Masukan dari para penguji dan promotor/co-promotor harus direvisi dengan sebaik-baiknya, katanya.
Untuk para mahasiswa program doktor dan juga lulusan doktor Universitas Satyagama, Prof Budi menghimbau agar mereka back to read, atau kembali membaca buku, terutama buku-buku karya ilmiah, juga jurnal-jurnal internasional. Jurnal ini yang sangat bagus sekali, karena sekarang itu jurnal-jurnal seluruh dunia sudah terbuka, tetapi langganannya yang mahal itu, kalau bisa ia berharap perguruan tinggi dimana mereka yang mengajar itu harus berlangganan, sehingga semua dosen itu bisa membuka jurnal internasional yang berkualitas, dan Q-1 atau Q-2 itu sangat diharapkan sebagai masukan kepada mahasiswa, ungkapnya.
Terlihat Prof Dr Budi Supriyatno, MM, MSi sebelum memasuki ruang sidang terbuka, berkesempatan untuk berfoto bersama para guru besar dan anggota senat Universitas Satyagama
Kemudian ia menegaskan, bahwa alumni program doktor Universitas Satyagama yang saat ini telah berjumlah 174 orang, rata-rata mereka itu adalah birokrat, termasuk TNI, Polri, juga dosen. Semua itu memiliki kualitas yang sangat bagus. Namun perlu saya ingatkan, bahwa mereka harus membaca buku dan jurnal sebanyak-banyaknya, karena buku itu merupakan jendela ilmu pengetahuan, tegasnya. @mulyono_dp