Refreshing Juang Kencana dan KB
Dr Hartoyo Soehari
GEMARI.ID-SEMARANG. Para pejuang KB dengan masa kerja puluhan tahun dan usia rata2 60-70 tahun, menyegarkan ingatan merajut kembali kenangan semasa ke desa bersama, latihan bersama, dan berbagai kebersamaan lainnya, mengingat kembali perjalanan program KB Indonesia. Pemikiran dilaksanakannya program KB adalah Teori Kependudukan oleh Malthus, bahwa perkembangan jumlah penduduk meningkat menurut deret ukur 1 2 4 8 16 32, dst, sementara kesediaan pangan berkembang menurut deret hitung 1 2 3 4 5 6 7 8, sehingga selalu terjadi kesenjangan. Kesenjangan diatasi dengan mempercepat upaya penyediaan pangan dan menghambat laju pertumbuhan penduduk melalui Program KB. Pemerintah Republik Indonesia menindaklanjuti pemikiran di atas dengan membentuk lembaga pelaksana program KB yaitu LKBN (Lembaga KB Nasional) tahun 1967..
LKBN dimantapkan menjadi BKKBN pafa tahun 1970, artinya pemerintah penuh bertannggungjawab atas keberhasilan Program KB. Organisasi dirapikan dengan merekrut personilnya, khususnya yaitu para GL (Group Leader) di kecamaatn dan PLKB di desa2. Mereka dilengkapi dengan perlengkapan kerja, seeperti tas, payung, jas hujan, sepeda, lampu senter, baju seragam, sepatu, sepeda motor, buku2 register, dan blanko pelaporan. Juga dibuatkan kantor di kabupaten / kota, dimintakan ijin untuk berkantor di kantor kecamatan dan di kantor desa. Mereka bekerja penuh semangat, dan bergaul dengan masyarakat..
Program KB dilaksanakan dengan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), dan PK (Pelayanan Kontrasepsi) melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, PPKBD (Petugas Pembantu KB Desa), Sub PPKBD, Kelompok Akseptor, TMK (Tim Medis Keliling), Safari pada hari2 tertentu, pelayanan mandiri melalui dokter dan bidan praktek swasta. Slogan 2 Anak Cukup dikenalkan melalui radio, TV, surat kabar, dan lainnya.
Strategi pelaksannaan program KB melalui 3 cara, yaitu perluasan jangkauan, yaitu mengajak masyarakat untuk ber KB, hasilnya akseptor baru, kedua pembinaan untuk terus ber KB, hasilnya peserta KB akktif atau CU (Current User), dan ketiga pelembagaan yaitu semakin melembagakan KB di masyarakat, ditandai dengan tumbuhnya PPKBD, Sub PPKBD, Kelompok Akseptor, Kelompok UPKS, KB Perusahaan, KB Instansi, Pertasikencana, dan lainnya. Dengan kemajuan itu, dunia menghargai Indonesia berhasil dalam KB, dan dijadikan center of excellence atau pusat belajar, banyak tamu2 dari Bangladesh, dan neegara lain belajar KB ke Indonesia.
Sesuai dengan perkembangan jaman, program KB pun mengikuti Era Baru yang ditandai dengan Otonomi Daerah, Pegawai BKKBN banyak mutasi ke instansi lain dan juga pegawai dinas lain masuk ke BKKBN, Mereka bekerjasama harmonis, orang BKKBN ada dimana mana dan bergembira bergaul.
Moto 2 Anak Cukup berganti menjadi Keluarga Berkualitas, 2 Anak Lebih Baik. BKKBN terus semakin dipercaya Pemeintah dengan tugas penanganan stunting. Ini dilaksanakan dengan KIE ke masyarakat, dengan memotivasi pemenuhan gizi pada anak usia balita dengan makan telur dan kegiatan lain. Di Era Kabinet Merah Putih sekaarang ini nama lembaga berubah menjadi Kementerian Kependudukan daan Pembangunan Keluarga / BKKBN, dengan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana), Quick Wins arau Sasaran Utama ada 5, yaitu 1. Genting (Grtakan Orangtua Asuh Cegah Stunting), 2.Tamasa (Taman Anak Asuh)., 3, Gesi (Gerakan Ayah Siaga), 4. AI Super Aplikasi Tentang Keluarga, dan 5.Lansia Berdaya.
Semoga anggota Juken selalu Sehat, Semangat, Ceria, dan Bahagia. Bersama Perkumpulan Juang Kencna, Indonesia Sejahtera, sebagaimana bait terakhir Mars Juken ciptaan dari Juken Banjarnegara. Paseduluran saklawase. Terimakasih. Penulis adalah Pembina Juang Kencana Kabupaten Pemalang