STIKes MRHJ Diharapan Menjadi Pioneer Pembentukan Prodi Sarjana Terapan Kesehatan Tradisional
dr Abidinsyah Siregah, DHSM, MBA, MKes terlihat sedang memaparkan usulannya terkait dengan Prodi Sarjana Terapan Kesehatan Tradisional
GEMARI.ID-CIBUBUR. Salah satu Dewan Penyantun STIKes Mitra RIA Husada Jakarta, dr Abidinsyah Siregah, DHSM, MBA, MKes beberapa hari lalu menggelar rapat dengan para pimpinan STIKes MRHJ di kampusnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Selain unsur pimpinan yang hadir, perwakilan dari Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP) juga hadir, diantaranya Dr dr Andi Julia Rifiana, SH, M.Kes dan Dr Mulyono D Prawiro, SE, MM. Disamping itu hadir pula Dewan Penyantun lainnya, Dr Sudibyo Alimoeso, MA. Rapat ini membahas usulan pembentukan prodi baru yaitu prodi Sarjana Terapan Kesehatan Tradisional Keterampilan. Senin (14/07/2025).
Seusai rapat, dr Abidinsyah Siregah, DHSM, MBA, MKes kepada tim gemari.id menjelaskan, prodi baru ini sebenarnya adalah kekayaannya Indonesia atau Local Wisdom, yang disebut sebagai kesehatan tradisional. Ini secara organisatoris, regulasi sudah dapat dipertahankan pada undang-undang kesehatan yang baru nomor 17 tahun 2023, bahkan sudah diturunkan ke dalam PP Nomor 28 tahun 2024, artinya ini adalah peluang dan kesempatan Indonesia membuka wacana dan pendidikan formal kesehatan tradisional, jelasnya.
Kemudian ia mengatakan, kalau ini dibuka itu sekaligus menjawab, sorry kalau kita katakan kebuntuan pendekatan konvensional yang menunjukkan trend, bahwa prevalensi penyakit tidak menular itu justru tidak semakin menurun. Artinya kita perlu berpikir tentang Beyond konvensional dan ternyata kita punya kekayaan yang hebat di bidang kesehatan tradisional dari berbagai kearifan lokal, dari berbagai suku di Indonesia. Keadaan ini diakui oleh WHO sebagai salah satu jenis pelayanan kesehatan yang dibagi dua rumpunnya, konvensional dan tradisional. Hari ini banyak negara di luar Indonesia mengembangkan ini dengan sangat serius, dan hari ini Indonesia punya peluang untuk itu, katanya.
Para pimpinan STIKes Mitra RIA Husada Jakarta dan perwakilan Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan terlihat serius menyimak paparan yang disampaikan dr Abidinsyah Siregah, DHSM, MBA
Menurutnya, tujuan utama dibentuk prodi baru ini adalah kita ingin memberdayakan masyarakat Indonesia yang berminat di bidang ini, untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sekaligus bukan hanya menolong dirinya dan keluarganya, tetapi juga dapat melakukan praktek mandiri yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, dan kita bersyukur undang-undang ini memungkinkan lulusan ini nanti bisa praktek mandiri, sebagaimana bidan, dokter dan sebagainya, tuturnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat khususnya para calon mahasiswa yang ikut bergabung dalam program studi Sarjana Terapan Kesehatan Tradisional, sebagai Dewan Penyantun saya tahu betul bahwa Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan dan STIKes Mitra RIA Husada Jakarta ini potensial, potensinya bukan hanya potensi fisik dan sumber daya pengajar, tetapi kesejarahannya yang didirikan oleh para tokoh-tokoh terdahulu itu punya komitmen besar untuk mewujudkan cita-cita anak bangsa yang mau sekolah di tempat ini.
Ia berharap, dengan didirikannya Prodi baru ini dengan bersungguh-sungguh, kita akan mengisi slot kekosongan tenaga pelayanan kesehatan tradisional di Indonesia, dimana rakyat Indonesia punya hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan apapun, termasuk pelayanan kesehatan tradisional dan dengan adanya nanti pendidikan dan lulusannya itu, sudah tersedia dan ada yang bisa melakukannya.
Kenapa memilih STIKes Mitra RIA Husada Jakarta sebagai pioneer dalam Prodi Sarjana Terapan Kesehatan Tradisional, ia dengan tegas mengatakan, seperti yang saya katakana, STIKes MRHJ ini punya sejarah komitmen yang besar untuk perhatian kepada ketersediaan kesehatan secara nasional. Dan melihat kondisi fisik, lahan, lokasi dan orang-orang yang ada di belakangnya yang memiliki komitmen yang tinggi, kita percaya bahwa pada STIKes Mitra RIA Husada Jakarta, tugas ini bisa diemban dengan baik dan kita percaya masyarakat pun percaya untuk mengikuti pendidikan di kampus ini, tegasnya. @mulyono_dp