Teringat Pengalaman Membina KUD dan Koperasi Non KUD

Dr H Lalu Burhan, MSc

GEMARI.ID-MATARAN. Koperasi Merah Putih faktanya dilapangan sungguh bertolak dari pengalaman sejak saya masih jadi pengawas PLKB di kecamatan. Saya sedikit tertarik dengan KMP ini, karena saya kembali teringat pengalaman membina KUD dan koperasi non KUD di kecamatan2 dan desa 2 yg saat ini teman saya tsb menjadi ketua BPC aku di Sumbawa, saat itu tahun 1979 - 1980an beliau menjadi camat di beberapa kecamatan dulu, ada beberapa hal yang mendapat perhatian saya dengan fakta dilapangan bahwa, Pertama : SDM, memang rata2 di tingkat desa dan kecamatan agak sulit mencari sosok yang punya gagasan dan mau bekerja dengan jujur dan ikhlas akhirnya karena tidak ada, maka lahirlah koperasi/KUD alakadar hanya untuk memenuhi target pemerintah.

Kedua : Koperasi ini sebenarnya menjadi basis kehidupan demokrasi dan gotong royong dan silaturrahmi di desa, tapi kita tidak bisa mengingkari koperasi berbenturan dengan bisnis (finansial) dan bahkan politik, sehingga rentan terjadi penyalahgunaan wewenang dan korupsi, bahkan bisa berapiliasi politik tertentu.

Ketiga : System yang berlaku dalam lingkup kehidupan koperasi, meliputi regulasinya, pembiayaannya, pengawasan dan pembinanaannya. Ketika sebuah koperasi bisa berjalan maju maka mulai bermunculan figur2 spikulan yang notabene hanya tergiur dengan omzet koperasi yang sudah maju, mereka rela melakukan cara2 yang tidak fair untuk mendapatkan peluang mengambil alih manjadi pengurus (ketua) koperasi, termasuk dengan membeli suara menyogok anggota/perwakilan anggota agar bisa terpilih. Ketika sudah terpilih bisa dipastikan berujung pada mengkraknya koperasi bahkan pailit dengan lilitan utang-utang. Sehingga sangat jarang terdengar ada KUD yang berhasil bertahan lama..

Harapan kedepan, terutama para kades yg akan menjadi motor penggerak di tingkat desa agar dengan KMP ini bisa belajar dari pengalaman masa lalu, mencari solusi terbaik dengan perbaikan regulasi, dan pembekalan yang baik kepada para pengurus dibarengi dengan pengawasan yang simultan berkelanjutan agar benar2 KMP ini dirasakan manfaatnya oleh anggota dan masyarakat luas. Semoga tidak menjadi kendaraan politik non partai di kemudian hari..murni berorientasi dan berbasiskan kesejahteraan aamiin ya rabbal aalamien. Penulis adalah Ketua BPD AKU NTB