Kasmiyati : Tokoh Haryono Suyono Belum Ada yang Menandingi

Dra Kasmiyati, MSc bersama suami tercinta, Yudi Indrayana saat berfoto bersama Prof Dr Haryono Suyono

GEMARI.ID-JAKARTA. Beberapa mantan pejabat BKKBN hadir di acara peringatan Hari Ulang Tahun Prof Dr Haryono Suyono ke-87 di kediaman di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Salah satu yang hadir adalah Dra Kasmiyati, MSc, mantan Deputi Lalitbang BKKBN Pusat beserta suami tercinta, Yudi Indrayana. Perayaan HUT tahun ini diselenggarakan secara sederhana dan dihadiri oleh sahabat dan orang terdekat. Selasa (06/05/2025).

Sebelum meninggalkan tempat acara, Drs Kasmiyati, MSc kepada Tim Gemari.id menjelaskan, bahwa Prof Dr Haryono Suyono itu adalah tokoh idola saya, karena saya belum menemui orang seperti beliau, ahli komunikasi, ahli segalanya. Walaupun saya di BKKBN sudah lama, saya mengalami berapa kepala, mulai dr Suwardjono Soerjaningrat sampai terakhir kemarin Dr dr Surya Candra Surapaty. Semua itu belum ada yang menandingi beliau, betul-betul tokoh, beliau itu ahli-ahli segalanya, ahli komunikasi, ahli pendekatan kepada masyarakat ,bisa apa saja, bisa mendekati Bupati, bisa mendekati Gubernur, yang itu adalah idola saya, jarang orang seperti itu dan kebetulan beliau lulusan Amerika, dari University of Chicago, jelasnya.

Kemudian ia mengatakan, hubungan saya dengan Prof Dr Haryono Suyono secara pribadi sangat baik, walaupun kadang beliau sering lupa menyebut saya lulusan Australia, pada saya dari University of Southern California (USC), Amerika Serikat, mungkin karena usia jadi sering lupa. Sebagai mantan anak buah di BKKBN, Ibu Kasmiyati berharap dan berdoa, Prof Haryono tetap panjang umur, sehat selalu walaupun sudah di Kursi Roda tidak masalah, tetapi pemikiran-pemikirannya masih bisa mendukung program KB. Maksud saya program KB jangan sampai hilang, seperti sekarang ini kayaknya kok hidup tenggelam, hidup tenggelam begitu. Menurut saya ini KB-nya, karena di bawah terutama teman-teman dari kesehatan juga bilang begitu, kok KB-nya hilang, katanya.

Lebih lanjut ia menekankan, jadi maksud saya Prof Haryono tetap harus berkreasi, memberikan masukan kepada siapapun pimpinan BKKBN atau Menteri Kependudukan. Prof Haryono tetap kita harapkan untuk menjadi semacam panutan, untuk memberikan masukan terus-menerus, biar KB tidak hilang. Perjuangannya sangat panjang mulai tahun 1971 ya KB itu, sampai tahun 1998 masih lumayanlah, tetapi setelah tahun 2000 agak menurun, tuturnya. @mulyono_dp