Musim Pernikahan Yang Bahagia

Gari-hari ini seakan tidak ada hari lowong tanpa adanya undangan dari relam, saidara yang menikahkan anaknya. Seakan sehabis satu bulan penuh berpuasa semua ingin beramai ramai ber[esta demham nerbagai alasan.

Menarik karena semua pertemuan sekalogifus merupakan arena silturahmi atar sahabat dan keluarga. Sebilam bu;an kemudian lahirlah bayi-bayi yang menjadi idaman dari kkek dan nenek yang mengidamkan, Ada yang lebih cepat karena tidak tahan biarpun bylan puasa tetap ingin merasakannikmatnya bercinta karen tidak tahan menunggu malam pengantin.

Kami beruntug karenacalon mertua sangat keras melakukan pencegahan dengan menmpatkan malam-malam pacarab di ruang yamu yang terang benderang dan terbika sehingga tetangga yang lewat bisa melakukan kontrol yang letat sehingga malam-malam mesra hanya diisi dengan bicara tanpa aksi uang melanggar sopan santun. Semuanya sesuai prosedur menunggu malam penganyin yang sunguh sangat indah.

Karena itu anak anak kamidilahirkan sangat dekat jaraknya karena selama pacarana kita berdua menahan keingianan dengan sangaat ketat. Alhamdulillah.

Haryono SuyonoComment