Imam Hariyadi : Berinteraksi Merupakan Obat Mujarab Bagi Para Orang Tua
Pembina Paguyuban Alumni Diklat BKKBN, Drs Imam Hariyadi, MSc saat memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal dan Temu Kangen
GEMARI.ID-JAKARTA. Paguyuban Alumni Diklat BKKBN, dengan ketuanya Drs Sunarto MH, MPd, kemarin menggelar acara Halal Bihalal dan Temu Kangen di Bale Bengon Seafood Resto di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Turut hadir beberapa tokoh senior Diklat diantaranya, Dr Sridadi Suparto, Drs Imam Hariyadi, MSc, Dra Sri Murtiningsih, MSi, Sri Partini, SH, Drs H Burhanuddin, MA, Drs H Furqan Ia Faried, MA, Dra Kasmiyati, MSc, Muhasyim, SH, MPA, dr Yurni Satria, M.Phill dan beberapa tokoh diklat lain serta beberapa anggota Paguyuban Alumni Diklat BKKBN. Sabtu (19/04/2025).
Seusai acara Halal Hilalal dan Temu Kangen, Pembina Paguyuban, Drs Imam Hariyadi, MSc kepada Tim Gemari.id menjelaskan kesan dan pesannya. Menurutnya, yang pertama kesannya luar biasa, saya melihat keberhasilan Halal Bihalal itu dari yang datang. Hari ini yang datang banyak sekali, dari generasi yang jauh sebelum saya sampai dengan generasi sepantaran saya, itu menunjukkan bahwa antusiasme untuk bertemu itu besar, kesannya.
Terlihat sangat antusias peserta yang datang menyimak arahan dari Pembina Paguyuban Alumni Diklat BKKBN, Drs Imam Hariyadi, MSc
Lebih lanjut mantan Deputi BKKBN ini menyampaikan, dalam rangka kesendirian itu seringkali menyebabkan orang menjadi ketakutan, menjadi phobia, oleh karena itu kebersamaan ini memang kita lembagakan, jadi setiap tahun kita adakan acara semacam ini, Insyaallah akan terus sampai kita, orang-orangnya itu sudah berumur, tetapi ini penting kebersamaan. Karena ini kegiatan sosial yang merupakan obat sebenarnya, obat mujarab bagi orang-orang tua atau yang berumur, karena dengan berinteraksi dengan sesamanya, berinteraksi dengan menceritakan pengalaman masa lalunya, itu proses berpikir di otak itu terus jalan, sehingga otak itu aktif, aktif dalam mereview lagi kegiatan masa lalu. Nah, ini penting sekali ini untuk kesehatan psikis, jelasnya.
Sebagai Pembina Paguyuban, pak Imam panggilan akrabnya mengharapkan, Insyaallah paguyuban Alumni Diklat BKKBN ini akan terus berlangsung, tentu saja dengan kondisi sekarang ini, apakah nanti dengan berubahnya Kementerian tempat kita bekerja sudah tidak seperti dulu lagi, kalau dulu menyelenggarakan acara seperti ini tidak perlu di tempat seperti ini, di kantor tempat dulu kita bekerja saja cukup, tetapi karena ada perubahan zaman, kemudian ya kita harus menyesuaikan, tidak bisa kita berpikir egoistis, tetapi kita harus betul-betul menyesuaikan dengan keadaan, harapannya.
Paguyuban Alumni Diklat juga merupakan bagian dari Perkumpulan Juang Kencana (JuKen), untuk itu menurut pak Imam, Perkumpulan Juang Kencana itu bagus sekali. Ia mengatakan, saya punya teman juga di instansi lain, Juang Kencana yang ada di BKKBN ini luar biasa, karena jaringannya itu dari seluruh provinsi ada, dan apalagi sekarang zaman digital, itu sudah menjadi sehari-hari buat mereka-mereka, sehingga yang dulunya tidak bisa berkomunikasi di tempat-tempat yang jauh terpencil, sekarang itu, mudah sekali, bahkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan itu melalui kegiatan dengan virtual saja sudah cukup, katanya.
Terlihat serius Dra Kasmiyati, MSc, Dr Mulyono D Prawiro, Muhasyim, SH, MPA dan istri Ida Muhasyim menyimak arahan dari Pembina Paguyuban, Drs Imam Hariyadi, MSc
Lebih lanjut ia menambahkan, JuKen itu sangat bagus, pertama dasar hukumnya sudah ada, JuKen itu secara kelembagaan mereka sudah eksis, tinggal sekarang apa program-programnya yang ke depan, program-program yang mendarat saja lah, tidak usah program yang muluk-muluk, karena pertama-tama sekarang itu anggotanya makin lama makin tua. Tidak bisa seperti dulu lagi, jadi sekarang yang realistis aja, oleh karena itu apa pengaruh orang tua itu kepada fisik, psikis dan sosial. Nah, seperti itu mestinya JuKen sekarang ini, sehingga itu aplikasi kan, jadi kalau yang program yang segala macam itu barangkali kita sedikit-sedikit sudah mulai tidak menggebu-gebulah seperti dulu lagi, pungkasnya. @mulyono_dp