Posdaya Berbasis Masjid sebagai Program Rintisan KMP ke Depan
Dokumentasi H Suripto
GEMARI.ID-SLEMAN. Masjid dan Musholla akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian para pemangku kepentingan, baik Pemerintah dan memang sudah kewajibannya, tetapi sekarang justru pihak swasta dan juga pribadi perorangan mulai memperhatikan masjid dan musholla sebagai sasaran untuk kemakmuran masjid. Dulu pernah ada program Posdaya Berbasis Masjid yang di Prakarsai Yayasan Damandiri Pusat Jakarta. Sejak tahun 2013 sampai 2018 selama 5 tahun gencar menggeraksn Posdaya Berbasis Masjid. Minggu (26/01/2025).
Dokumentasi H Suripto
Program apa yang dirintis Posdaya di Masjid dan Musholla yaitu ada 4 Program Umum yaitu :
1. Program Bidang Pendidikan bahwa setiap masjid bisa mendirikan Paud,KB, TPA TPQ ,Sekolah Lansia dan lainnya terkait pendidikan di kompleks Masjid.
2. Program Bidang Kesehatan di masjid juga bisa dilaksanakan layanan kesehatan , musalnya klinik, atau posyandu balita dan lansia.
3. Program Bidang Ekinomi Kewirausahaan bahwa di Masjid harus ada Koperasi Syariah, atau BMT dan Toko Z Mart dan ada usaha Pos Indonesia dan ada usaha lainnya.
4. Program Lingkungan disamping menjaga kondisi lingkungan masjid kenyamanan, kehersihan keamanan masjid dan membantu lingkungan yang membutuhkan yang harus dibantu masjid.
5. Progran Keagamaan dan Dakwah karena Posdaya Berbasis Masjid.
Kalau 5 program pokok sudah bisa ditumbuh kembangkan maka Masjid sudah dikatakan Masjid berdaya.
Dokumentasi H Suripto
Dari Rintisan menjadi Eksistensi Rintisan Posdaya Berbasis masjid dikembangkan dan ditingkatkan menjadi Kolaborasi Maajid Pemberdaya ( KMP ) yang di gagas tahun 2018 di Jakarta di Masjid Pondok Indah Jakarta. Yang inisiatif KMP adalah Bapak H. Eri sudewo sebagai Fonder Dompet Duafa atau DD. Dengan inisiatif itu, ada pertemuan di Hotel depan Masjid Jogokaryan Yogyakarta karena diumumkan maka saya hadir tahun 2018 yang lalu. Ternyata kegiatan di masjid masjid memberikan.motivasi supaya makmur ,ikutilah seperti Masjid Al Falah Sragen atau Masjid Jogokaryan, Yogyakarta dan contoh Masjid Munzalan di Kalimantan yang menyiapkan beras secukupnya. Jadi semua contoh yang kaliber besar, sementara masjid yang menengah dan kecil tidak bisa mengikuti Program Masjid Pemberdaya secara Theori saya akui bagus dan bisa dilaksanakan, tetapi untuk masjid biasa belum bisa mengikuti programnya.
Adapun Programnya ada 5 juga yaitu
1. Program Baitullah.
2. Program Baitul Tarbiyah
3. Program Baitul Dakwah.
4. Program Baitul Mal
5. Program Baitul Muamalah..
Dari 5 program sudah jalan semua, tinggal bagaimana KOLABORASI dengan berbagai pihak untuk memakmurkannya.
Dokumentasi H Suripto
Perkembangan Posdaya Berbasis Masjid di Baiturrahman Klidon tetap kita jakankan programnya, karena mudah dan evaluasi perkembangannya lebih mudah dan tidak rumit, walaupun belum standard. Buku Pedoman Posdaya Berbasis Masjid sudah ada, tapi macet tidak ada lanjutnya, bubar dengan sendirinya.
Ada cara baru untuk aktifkan kembali Posdaya senggol Ibu Titik Suharto, pasti bisa meramaikan jogja dengan Posdaya dsn juga mungkin juga KMP ada peluang karena ibu Wakil DPR dari Partai Gerindra , pada waktu Reses DPR RI melihat Posdaya Berbasis Masjid Jilid II pasca Damandiri sekarang dibawah kendali Bu Binaan Bu Titik , apa mungkin tergantung kedekatannya. Selamat berjuang aktifkan kembali Posdaya Baru Jilid II tahun 2025-2030. Tulisan untuk membuka gagasan baru Presiden Prabowo ditunggu gebrakannnya. Penulis H Suripto, SH, MSi, Klidon Sukoharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta.