Sekilas Mencermati Mata Kuliah Pembangunan Kontemporer untuk Mahasiswa MIP Universitas Satyagama

Dr Mulyono D Prawiro

GEMARI.ID-JAKARTA. Bagi para mahasiswa yang mengambil program studi Magister Ilmu Pemerintahan (S2) Universitas Satyagama, mereka mendapatkan perkuliahan yang cukup menantang, diantaranya mereka diharuskan mengikuti mata kuliah wajib seperti Masalah Pembangunan Kontemporer. Biasanya para mahasiswa yang mengambil program studi Magister Ilmu Pemerintahan, mereka sudah bekerja dan tidak sedikit yang bekerja di lingkungan pemerintahan, baik itu di pemerintah tingkat pusat maupun pemerintah daerah.

Bukan saja pegawai ASN, banyak karyawan swasta yang ingin memperdalam ilmu pemerintahan mereka melanjutkan pendidikannya dan mengambil program studi Ilmu Pemerintahan. Diantara mereka ada yang berharap setelah lulus nanti, mereka ingin berkecimpung di dunia politik, dengan harapan bisa menjadi anggota DPR RI ataupun DPRD.

Salah satu mata kuliah yang diajarkan di Prodi Magister Ilmu Pemerintahan di Universitas Satyagama adalah Pembangunan Kontemporer, dengan dosen pengajarnya adalah Dr Mulyono D Prawiro.  Dijelaskan bahwa Teori Pembangunan Kontemporer ini muncul karena adanya hasil dari perubahan paradigma dan pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana negara-negara dan masyarakat dapat tumbuh dan berkembang. Disamping itu juga Teori Pembangunan Kontemporer muncul sebagai tanggapan terhadap kegagalan pendekatan pembangunan lama yang sering dianggap terlalu top-down, serta mengabaikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang lebih luas.

Di dalam menyampaikan mata kuliahnya, Dr Mulyono D Prawiro mengajarkan kepada mahasiswanya diantaranya adalah mengupas tentang teori pembangunan kontemporer yang isinya diantaranya adalah pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development. Hal ini sangat penting karena pembangunan berkelanjutan merupakan program hasil kesepakatan para pemimpin tingkat dunia, termasuk Indonesia juga sepakat akan melaksanakan pembangunan berkelanjutan tersebut. Pembangunan berkelanjutan ini adalah lanjutan dari Program Pembangunan Millennium atau Millennium Development yang dimulai sejak tahun 2000 dan berakhir pada tahun 2015 yang lalu.

Sedangkan program pembangunan berkelanjutan atau sustainable development, program ini dimulai tahun 2015 dan akan berakhir pada tahun 2030 yang akan datang. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan bagaimana melaksanakan pembangunan berbasis manusia  atau Human Development. Dalam melaksanakan pembangunan kontemporer itu harus memacu pada pendekatan pembangunan, teori pembangunan dan praktik terkini, dan itu harus dikaitkan dengan masalah ekonomi, sosial dan hubungan internasional.

Untuk tujuan pembangunan nasional sendiri, secara garis besar dijelaskan bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki dampak terhadap upaya mengurangi ketimpangan antar daerah. Bila kita memperhatikan data kemiskinan, di Indonesia jumlah penduduk miskin masih sangat banyak, untuk itu pemerintah dan lembaga terkait diharapkan ikut serta dalam proses memberdayakan rakyat dan ikut mengentaskan kemiskinan. Bukan sekedar itu, pemerintah juga harus mampu untuk menciptakan ataupun menambah lapangan kerja baru. Dengan demikian diharapkan bisa meningkatan pendapatan  dan utamanya meningkatkan kesejahteraan.

Dalam pelaksanakan pembangunan, yang paling penting diantaranya adalah bagaimana menjaga kelestarian lingkungan yang berguna untuk pembangunan keberlanjutan agar anak cucu generasi berikutnya tetap bisa menikmati hasil-hasil pembangunan.

Di pertengahan kuliah atau tengah semester, utamanya mata kuliah Pembangunan Kontemporer, para mahasiswa diajak berdiskusi terkait dengan 6 program prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, seperti Swasembada Pangan, Energi, dan Air, Penyempurnaan Sistem Penerimaan Negara, Reformasi Politik, Hukum, dan Birokrasi, Pemberantasan Kemiskinan, Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan program yang paling menonjol yaitu Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis serta Makan Bergisi Gratis (MBG).

Dalam pengupas Kebijakan Pembangunan Nasional, Dr Mulyono D Prawiro membeberkan kepada para mahasiswanya bagaimana upaya mempertahankan adanya persatuan dan kesatuan serta meningkatkan kehidupan demokrasi. Yang sangat penting dan menarik adalah mengupas secara mendalam bagaimana mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang bersih, mempercepat pemulihan dan memperkuat landasan pembangunan ekonomi berkelanjutan, membangun kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya serta bagaimana meningkatkan kapasitas daerah dan memberdayakan masyarakat.

Didalam kuliahnya, Dr Mulyono D Prawiro juga menjelaskan terkait dengan ciri-ciri perencanaan daerah yang baik. Perencanaan yang baik itu setidaknya harus berisikan upaya-upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi positif. Kemudian ada upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, berisi upaya melakukan struktur perekonomian, mempunyai tujuan meningkatkan kesempatan kerja dan yang terpenting adalah adanya pemerataan pembangunan.

Sebagai referensi dalam mengajar mata kuliah Pembangunan Kontemporer di Program studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama, Dr Mulyono D Prawiro menganjurkan kepada para mahasiswanya untuk membaca buku diantaranya buku-buku berjudul Administrasi Pembangunan Kontemporer, Kebijakan Pembangunan Nasional, Perencanaan Pembangunan Daerah, Konsep Pembangunan Manusia, Human Development Index (HDI), Millennium Development Goal’s (MDG’s) dan Sustainable Development Goal’s (SDG’s) dan banyak lagi buku-buku lainnya yang dianggap relevan dengan mata kuliah pembangunan kontemporer.

Bagi masyarakat atau siapa saja yang ingin dan tertarik untuk mengikuti pendidikan pada program pascasarjana, khusus untuk program studi Ilmu Pemerintahan, baik untuk program Magister maupun program Doktor, silahkan menghubungi sekretariat Universitas Satyagama yang beralamat di Jalan Kamal Raya No. 2-A, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11730. Penulis adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama, Jakarta

Mulyono D PrawiroComment