Suwanto Hadinata Mahasiswa MIP Universitas Satyagama Menulis tentang Purbalingga

Dr Mulyono D Prawiro

GEMARI.ID-JAKARTA. Satu lagi mahasiswa saya program studi S2 Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) Universitas Satyagama bernama Suwanto Hadinata yang berasal dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Yang bersangkutan adalah seorang pejabat di tingkat desa, yang menjabat sebagai Kepala Desa di desa Rajawana, kecamatan Karangmoncol, Purbalingga. Sebagai mahasiswa program pascasarjana, Suwanto selalu rajin mengikuti perkuliahan, terutama pada matakuliah yang saya ampu yaitu Pembangunan Kontemporer. Yang bersangkutan saya beri tugas untuk menulis makalah singkat dan ia memilih judul “Pengaruh Globalisasi Terhadap Kesejahetaraan Masyarakat di Kabupaten Purbalingga”.

Dalam tulisannya Suwanto menyebutkan, globalisasi memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat di Kabupaten Purbalingga, terutama melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor industri dan UMKM, namun juga menghadirkan tantangan sosial dan budaya. Dampak positif terhadap kesejahteraan antara lain dipengaruhi adalah pertumbuhan ekonomi. Ia mencatat bahwa globalisasi mendorong pertumbuhan di Purbalingga, yang pada tahun 2022 mencapai 5,41%, melebihi rata-rata nasional dan provinsi. Perekonomian didomonasi oleh sektor industri manufaktur (terutama produksi wig dan bulu mata palsu yang mendunia), pertanian, dan perdagangan.

Kemudian, adanya peningkatan lapangan kerja, hal ini dikarenakan berkembangnya industri, termasuk ratusan sub-kontraktor (plasma) dari perusahaan besar, membuka banyak lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Sementara itu, adanya akses pasar yang lebih luas, globalisasi memunginkan produk UMKM Purbalingga menembus pasar global, dengan dukungan program pemerintah daerah da platform, ekspor, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Disamping itu, akses teknologi dan informasi membuat masyarakat memperoleh akses lebih baik terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, yang mendorong perubahan sikap dari irasional menjadi rasional, serta meningkatkan kualitas hidup di berbagai bidang termasuk kesehatan.

Meskipun banyaknya dampat positif terkait dengan globalisasi di Kabupaten Purbalingga, Suwanto juga melihat adanya tantangan dan dampak yang dianggap kurang menguntungkan. Diantaranya adanya persaingan tenaga kerja. Akibat adanya peningatan arus globalisasi ekonomi juga mendorong mobilitas tenaga kerja lintas negara, yang terlihat dari peningatan pengguna Tenaga Kerja Asing (TKA) di sektor indutri, sehingga menimbulkan persaingan di pasar kerja lokal.

Muncul juga dampak negatif dari adanya globalisasi di Kabupaten Purbalingga, terutama pada  perubahan sosial dan budaya. Globalisasi membawa perubahan sosial, termasuk potensi lunturnya budaya lokal seperti gotong-royong dan munculnya sikap individualistis serta pola hidup konsutif.

Bukan hanya itu, terjadi juga kesenjangan sosial ekonomi.  Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat, globalisasi dapat memperkuat kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin jika akses terhadap pendidikan, teknologi, dan kesempatan kerja yang berkualitas masih terbatas bagi sebagian populasi. Yang lebih mengerikan adalah dampak sosialnya. Perubahan sosial yang cepat juga dikaitkan dengan munculnya masalah sosial lain seperti urbanisasi dan kriminalitas.

Diakhir tulisannya, Suwanto mengungkapkan, secara keseluruhan, globalisasi telah membawa peluang signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Purbalingga, terutama melalui industrialisasi dan akses pasar. Namun, pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengelola dampak negatifnya, seperti menjaga nilai-nilai budaya lokal dan mengatasi kesenjangan sosial, untuk memastikan pembangunan yang holistik dan berkelanjutan.

Saya melihat, tulisan Suwanto Hadinata meskipun cukup singkat, tetapi sangat menarik dan memiliki bobot yang cukup baik, sehingga saya perlu mengangkat tulisan itu melalui GEMARI.ID dengan harapan agar bisa dibaca oleh masyarakat luas di seluruh Indonesia. Ia juga memiliki potensi yang sangat membanggakan, sebagai Kepala Desa ia memiliki kemauan kuat untuk meningkatkan pengetahuannya melalui jalur pendidikan. Salah satu jalan yang ditempuh untuk meningkatkan kemampuannya adalah dengan kuliah di Universitas Satyagama mengambil program studi Magister Ilmu Pemerintahan.

Saya sangat bangga dengan mahasiswa-mahasiswa saya yang pada saat diskusi terlihat sangat antusias dan semangat, terutama dalam mengupas perkembangan jalannya pemerintahan saat ini. Tidak ketinggalan nama Suwanto juga boleh dikatakan sangat aktif dan responsif dalam mengupas persoalan-persoalan bangsa dan pemerintahan. Saya mengucapkan selamat kepada saudara Suwanto Hadinata dan berharap bisa menjadi contoh yang baik di lingkungan tempat tinggal maupun dalam lingkungan kerja. Penulis adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama

Mulyono D PrawiroComment