Mencermati Hasil Karya Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Asal Papua
Dr Mulyono D Prawiro
GEMARI.ID-JAKARTA. Salah satu mahasiswa saya asal Papua bernama Rio De Janeyro menulis makalah yang berjudul “Dampak Pertumbuhan Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Mahasiswa yang mengambil program studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama ini, dalam tulisannya di latar belakang ia menjelaskan, bahwa pertumbuhan penduduk yang pesat tanpa diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja dapat menyebabkan kelebihan permintaan tenaga kerja yang tersedia. Hal ini dapat menyebabkan tingginya angka pengangguran di suatu wilayah. Pertumbuhan penduduk yang pesat tanpa diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja dapat menyebabkan kelebihan pasokan tenaga kerja dibandingkan permintaan pasar.
Partisipasi penduduk dalam pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk meningkatkan pendapatan, sementara itu, kebijakan pertumbuhan lapangan kerja juga merupakan kebijakan pembangunan yang penting dan tidak hanya berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi tetapi juga sebagai tolok ukur kesejahteraan. Kemudian ia menegaskan, Indonesia bukan hanya salah satu negara dengan wilayah geografis terluas, tetapi juga negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi Indonesia diperkirakan mencapai 284,44 juta jiwa pada tahun 2025.
Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terpadat di dunia, tetapi laju pertumbuhan penduduknya terus menurun dari tahun ke tahun. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), berdasarkan sensus September 2020 dan sensus Juni 2025, laju pertumbuhan penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 1,09% pada tahun 2025. Salah satu faktor yang digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk adalah pertumbuhan ekonomi yang merupakan faktor krusial dan indikator penting bagi setiap negara yang berupaya meningkatkan kesejahteraan jangka panjang penduduknya.
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai proses perbaikan berkelanjutan kondisi ekonomi suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas produksi suatu perekonomian, yang berdampak pada peningkatan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional dianggap berhasil jika dianalisis dalam konteks pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi merupakan tantangan yang terus-menerus bagi semua negara dan wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting untuk menilai kemajuan pembangunan ekonomi suatu wilayah.
Sebagai mahasiswa yang belajar menulis dalam bentuk makalah ilmiah, Rio De Janeyro dalam bahasannya ia menyoroti masalah pertumbuhan Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat. Sedangkan teori yang dipergunakan antara lain menggunakan Teori Kebijakan Publik, teori Pertumbuhan Ekonomi dan Teori Kependudukan. Sepintas mengenai teori pertumbuhan penduduk, Pertumbuhan penduduk adalah perubahan ukuran populasi seiring waktu. Pertumbuhan penduduk dapat dihitung sebagai perubahan jumlah orang dalam suatu populasi, dengan menggunakan waktu sebagai satuan ukuran.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi, biasanya didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat sejauh mana kegiatan ekonomi menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat dalam jangka panjang. Karena sebagian besar perekonomian berfokus pada penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan tenaga kerja, proses ini mengubah faktor-faktor tersebut menjadi faktor produksi yang tersedia secara lokal.
Sementara itu, kesejahteraan dianggap suatu kondisi kepuasan pribadi secara keseluruhan dan kesejahteraan sosial mencakup tindakan manusia yang meningkatkan kualitas hidup. Kualitas hidup mencerminkan kualitas hidup sebuah keluarga, dan keluarga dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Kualitas hidup merupakan sebuah konsep dengan sejumlah indikator keberhasilan pembangunan di suatu wilayah.
Dalam bahasan dan analisisnya Rio De Janeyro menekankan, pertumbuhan penduduk yang berkelanjutan secara langsung mempengaruhi permintaan akan kebutuhan sosial dasar seperti pangan, perumahan, kesehatan, dan pendidikan. Ketika populasi melebihi kemampuan pemerintah untuk menyediakan layanan publik, hal ini memberikan tekanan pada sumber daya publik dan sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan teori Malthus, yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk melebihi ketersediaan sumber daya, sehingga menyebabkan penurunan harapan hidup.
Dijelaskan pula bahwa, pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi pasar tenaga kerja. Semakin besar populasi usia kerja, semakin besar pula tekanan untuk mencari pekerjaan. Jika pertumbuhan ekonomi tidak dapat menarik cukup banyak pekerja baru, pengangguran dan setengah pengangguran akan meningkat. Situasi ini memengaruhi daya beli dan gaya hidup masyarakat. Pemerintah harus merumuskan kebijakan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada laju pertumbuhan, tetapi juga pada kualitas dan kesetaraan kesempatan kerja.
Dalam pembahasannya ia membandingkan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Vietnam dan Swedia. Menurutnya pertumbuhan penduduk di Indonesia masih relatif tinggi, sehingga juga mempengaruhi pasar tenaga kerja. Semakin besar populasi usia kerja, semakin besar pula tekanan untuk mencari pekerjaan. Jika pertumbuhan ekonomi tidak dapat menarik cukup banyak pekerja baru, pengangguran dan setengah pengangguran akan meningkat. Situasi ini mempengaruhi daya beli dan gaya hidup masyarakat. Pemerintah harus merumuskan kebijakan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada laju pertumbuhan, tetapi juga pada kualitas dan kesetaraan kesempatan kerja.
Sementera itu, Vietnam saat ini memiliki demografi yang sehat, penduduk usia kerja melebihi penduduk usia non-kerja. Pemerintah Vietnam telah berhasil memanfaatkan peluang ini melalui kebijakan promosi ekspor dan penanaman modal asing (PMA), yang menghasilkan banyak lapangan kerja. Peluang-peluang ini telah berkontribusi signifikan terhadap penurunan pendapatan rumah tangga dan peningkatan pendapatan yang substansial dalam beberapa tahun terakhir. Sedangkan Swedia memiliki profil demografi yang khas dengan pertumbuhan penduduk yang rendah dan populasi yang menua. Meskipun demikian, Swedia berhasil mempertahankan kesejahteraan melalui sistem perlindungan sosial yang kuat, termasuk asuransi kesehatan, tunjangan anak, pendidikan gratis, dan kebijakan pajak progresif . Meskipun pertumbuhan ekonomi Swedia tidak setinggi di negara-negara berkembang, kesejahteraan tetap terjaga secara wajar karena negara tersebut memprioritaskan redistribusi pendapatan sebagai alat utama pembangunan.
Dalam makalahnya ia menyimpulkan, bahwa pertumbuhan penduduk dan ekonomi memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan penduduk dapat mendorong pembangunan jika dibarengi dengan penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendidikan, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Namun, jika pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak didukung oleh kapasitas ekonomi dan layanan publik yang memadai, hal tersebut akan menyebabkan peningkatan beban sosial, pengangguran, dan ketimpangan.
Kemudian disarankan, agar pemerintah perlu memperkuat pengendalian pertumbuhan penduduk melalui pendidikan keluarga berencana yang terarah, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memperluas akses pendidikan dan pelatihan vokasi. Pertumbuhan ekonomi perlu diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja inklusif dengan memperkuat sektor-sektor produktif seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong industrialisasi bernilai tambah. Selain itu, penting untuk memprioritaskan pemerataan layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur dasar guna memastikan pemerataan manfaat pembangunan. Sistem perlindungan sosial juga perlu diperluas untuk melindungi kelompok rentan dan menjaga kestabilan tingkat kesejahteraan sosial. Dengan demikian, pengendalian populasi yang seimbang dan pertumbuhan ekonomi berkontribusi pada pertumbuhan kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. Penulis adalah Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat Universitas Satyagama