Membangun Desa Wisata Kuliner

Pada hari Jum’at pagi yang penuh berkah pada hari ini mendadak kami teringat pada Desa Kati di Klaten Jawa Tngah. Di Desa Jati BKKBN pernaj ,e,namtu rakyat membangun qiata kuliner yang berhasil Dimana raktar yang sederhana dk desa membangun restoran denagn duduk sila do suatu tikar yang diglar dirumahnya,

Dibelakang rumah2 itu ada alitan air dari pegunungan yang dimnafaatkan penduduk untuk kolam ikan.

Karena air terjun tidak selalu ada di tiap desa, maka bisa direka yasa didirikan pusat pembibiatn ikan nila di setiap desa dan disebat pembesrannya ke rumah rumah yang bakal menjadi tempat wisata kuliner.

Senaiknya disebarkan kegitan kebun bergizi di riap desa sebagai laham ,emanam sayur untuk menemanai makan ikan nantinya. Sayu sayur itu unuk bubgkus ikan biar teraSa makin nikmat.

Pelanggan pilih dan memetic sendiri sayur pilihannya, dicuci dan disajikan di meja serta tikar yang digelar di ruang rumah penduduk desa.

Para tamu dipersilahkan memetic sayur di kebun yang punya rumah egingga karean sayur siap petik setiap bulan maka kebunnya ada di rumah penduduk atau di lapangan yang luas.

Para tamu juga dipersilahkan memilih ikan nila sendiri dan menyeronya dari kolam sendiri. Ibu atau bapak tuan rumah mengo,entari ikan tang diserok tentang kemungkinan rasanya setelah di goreng agar timbulrasa ingin tahu pelanggan.

Nasi yang sudah matang segera disiapkan dimeja masih mengepul. Semuanya siap kecuali menunggu gorengan ikan. Ibu tuan rumah menyiaokan sambal di ;epel secara manual. Tamu dipersilahkan mencoba memutar u;ekan memecah dan membentuk ramuan sambal. Praktek yang menarik karena tidak lagi model di kota lagi.

Haryono SuyonoComment