Soetedjo Yuwono : Anggota JuKen Bukan Saja Pensiunan BKKBN, tetapi Juga Pejuang KB
Soetedjo Yuwono, JuKen Jawa Tengah
GEMARI.ID-KUDUS. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana (JuKen), Dr Sudibyo Alimoeso, MA melalui media sosial Gemari.id terkait dengan Perkumpulan Juang Kencana Mewujudkan Lansia Berdaya, Soetodjo Yuwono, mantan Deputi KB BKKBN Pusat memberikan masukan sekaligus saran kepada pengurus JuKen periode 2024-2028. Saran disampaikan melalui pesan singkat kepada Tim Gemari.id. Sabtu (18/01/2025).
Menurutnya, kekuatan kita dulu adalah komando dan jalur pembinaan sampai ke desa/dukuh termasuk juga PKK. Ia menyarankan bagi daerah yang sudah rada mantap JuKen kabupaten nya, agar digerakkan untuk mengembangkan JuKen kecamatan dengan anggota PPKBD, ketua Posyandu dan lain-lain, sehingga menjadi jaringan perluasan jangkauan dan pembinaan. Motornya adalah pengurus dan anggota JuKen atau para pensiunan BKKBN. Untuk itu perlu dipikirkan keanggotaan JuKen tidak terbatas pensiunan BKKBN saja, tetapi juga para pejuang Keluarga Berencana. Berkaitan dengan masalah operasional bisa diajukan pada dana pembangunan desa/dalam Renbang tingkat desa. Dalam hal ini JuKen atau pensiunan BKKBN bisa jadi penggerak atau motornya dengan basisnya di desa, katanya.
Lebih lanjut mantan Sesmenko Kesra ini menyarankan, agar JuKen melanjutkan gagasan Bapak Haryono Suyono, satu desa satu produk, kembangkan koperasi JuKen desa untuk membuat produksi unggulan. Generasi muda bisa masuk dengan kemampuan IT untuk pemasaran. Untuk mendapatkan modal, selain dari koperasi kabupaten, bisa dari Kredit Usaha Rakyat atau KUR bunga rendah. Selain itu perlu adanya koordinasi di pusat, sebagai contoh JuKen bekerjasama dengan Bank BRI, terkait dengan bunga KUR untuk kelompok koperasi JuKen desa misalnya dengan bunga 3 persen per tahun, papar Soetedjo.
Mantan Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dan juga Jawa Tengah ini menceritakan, bahwa dirinya saat ini tinggal di Kudus, dengan menjalankan usaha kecil-kecilan, seperti menjual air isi ulang dengan penjualan rata-rata 80-100 galon per hari kalau musim panas, dan juga usaha penginapan, dengan jumlah kamar ada sekitar 15 kamar, menurutnya ini merupakan usaha yang lumayan dan menyenangkan untuk mengisi kegiatan sehari-hari setelah pensiun. Sebagai salah satu anggota JuKen Jawa Tengah, ia juga menceritakan, yang menarik dari JuKen Provinsi Jawa Tengah, ada pengajian salah satu kegiatannya adalah sedekah subuh, setiap subuh seribu rupiah, setelah beberapa waktu dibuka sangat menggembirakan, untuk bantuan sosial anggota, bantuan bencana, bantuan Palestina dan lain-lain. Demikian juga teman Nasrani, yang dimotori ibu Yulia, mantan PPLKB Kota Semarang, ujarnya.
Sebagai program unggulan pemerintah di bawah Bapak Prabowo Subianto yang sangat bagus dan prospektif ini, barangkali tahun depan bisa menjadi Gerakan Masyarakat Makan Bergizi Gratis dengan basis tingkat desa. Ia menghimbau kepada teman-teman JuKen seluruh Indonesia, mari kita bantu, kita ikut aktif dalam gerakan ini di desa masing-masing. Ia juga mengusulkan Gerakan Masyarakat Makan Bergizi Gratis dengan pendekatan di desa bukan sekolah, karena di daerah banyak anak usia sekolah tetapi tidak sekolah dengan berbagai alasan. Orang tua supaya tahu, dilatih memberi makan bergizi dengan ukuran-ukuran tertentu tidak asal kenyang. Anak sebelum berangkat sekolah sudah makan bergizi dulu. Hidupkan kembali gerakan PKK di desa-desa. Lakukan pendataan/pemetaan seperti dulu sehingga tahu siapa Ibu Hamil, siapa keluarga yang punya anak usia sekolah, baik yang sekolah maupun tidak, dari tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA.
Kembangkan JuKen tingkat desa dengan motor JuKen yang ada dan petugas KB dan Puskesmas. Dapur di desa, bahan lokal, terjadi putaran ekonomi di desa, pasar desa berkembang. Siapkan tempat makan dan minum sendok yang standard, disediakan oleh tingkat kabupaten. Sedangkan sumber dana bisa dari bantuan dana desa, dan dana desa untuk membangun infrastruktur agar dikurangi. Dirinya yakin, pasti semua sasaran terjangkau, pasar tugu bisa dikembangkan di setiap kecamatan, hal ini bisa dirintis di beberapa daerah dulu, dan tahun depan sebagai gerakan nasional, jelasnya.
Sebelum mengakhiri pesan singkatnya, pak Tedjo panggilan akrab Soetedjo Yuwono menitip salam kepada anggota dan pengurus JuKen di seluruh Indonesia, terutama mereka yang pernah menduduki jabatan sebagai Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, seperti Bapak Moch Soedarmadi, Bapak Mazwar Noerdin, Bapak Djoko Rusmoro, Bapak Pristy Waluyo, Bapak Hardiyanto, Ibu Sri Murtiningsih, dan semua sahabatnya yang sekarang menjadi pengurus JuKen Pusat, pungkasnya. @mulyono_dp