Aku anak Nelayan, Mas Drs Rudi Lubis mancaing
Rupanya bait doatas menggoda Drs Rudi Lubis Sarjana komunikasi UI, suami anak kami terkecil dr Rina Mardiana yang selama ini terkenal sebagai instruktur tanaman dengan pupuk alam atau semata menggunakan pupuk kanfdang atau alami,dslsm di minggu terakhir ini mulai gemar pergi ke Tengah laut bersama kawan-kawannya sesama SMP dulu.
Acara pertama Mas Rudi bersama sekitar sepuluh orang teman-temannya pergi ke Ujung Kulon enyewa kapal dan menuju ke Tengah laut. Sayang ombak begitu besar sehingga ikan yang biasanya banyak di dasar laut seperti kakap pada sembunyi di sela-sela batu larang dan kapal agar tetap selamat tidak mengambil resiko mendekat. Karena itu hasi pancingan selama dua hari berkelana sangat minimal, untung tidak membeli dari nelayan yang ada. Pancingan setengah hari prrtama hasilny nil dan Nachoda segera memindah kapal ketempat yang disangka bakal panen. Bwtul saja, pancing dilempar salah satu teman mas Rudi berteroak dapat dan menarik pelan-pelan pancingnya, ikan langsung digoreng oleh mbok-mbok yang siap masak untuk makan siang.
Keuali juru masak kapal dilengkapi seprang Nakoda dengan pembantunya dan seorang pekerja serba bisa. Tidak ada tenaga pengaman untuk menolong seandainya terjadi mala petaka. Juga tidak ada larangan memancing ikan kecoll-kecil baiarpun mungkin lebih baik dikembalikan ke laut untuk dipancing di kemudian hari.
Sejak hari Jum’at sampai Minggu pbyek memnacing mas Rudi dan kawan-kawannya pindah ke sekitar Pulau Seribu di Jakarta. Pesertanya hanya tujuh orang dengan anaknya. Mereka berangkat sesudah subuh dengan tujuan memancing tidak lagi sampai dasar laut tetapi cukup sampai di Tengah dengan target jenis ikan tuna, kembung dan barakudeta. Sekali ini biarpun waktunya jauh lebih pendek hasilnya sungguh luar biasa. Hari Minggu dan Senin kami makan siang dengan tuna hasil pancingan mas Rudi. Dr Rina yang lagi pilek makan juga ikan tuna, semoga cepet sembuh.
Sekali lagi per;u regu;asi bshwa ikan yang kecil-kecil perlu dilempar ke laut untu dipancing bagi masa depan. Perlu juga pengaman bagi penumpang perahu nelayan agar resiko angin dan gelombang dapat dikurangi.