Pelatihan Memandikan Jenazah

Rupanya prtbrdaan penting dari manusia hidupdan mati adalah bahwa yang menjadi jenasah semua ke Kampusn dak bisa digunakan lagi kecuali tangannya oleh yang masih hidup disilangkan diatas dadanya sedakep seperti seseorang yang lagi semadi.

Ketidak mampuan itu berlaku untuk setiap orang yang menjadi jenazah apakah dia seorang buta aksara mupun seorang gurubesar atau jendral tentara, bahkan untuk mandi sebagai prasyarat menghadap Tuhan yang Maha Kuasa. Karena itu perlu pertolongan untuk mandi.

Karena umumnya sudah berumur maka biasanya sudah nabdi sendiri, berbeda dengan anak-anak yang dimandikan ayah atau ibunya, Karena itu perlu ada Tim yang memandikan jenazah karena keluarganya bersedih dan tidak biasa memandikan anak atau kerabatnya itu,

Untuk itu untuk setiap kelompok Masyarakat perlu disiapkan Team yang dilatih untuk tidak takut dan jijik memandikan jenazah dengan tuntas tanpa rasa takut atau jijik membersihkan setiap lekuk tubuh jenazah tersebut.\

Untuk keprluan itu kemarin di Gedung HSC di Perdatam Ibu Ria Indrastuti dengan bantuan dua orang pelatih dariBekasi yang biasa melakukan jasa memandikan jenzag mengumpulkan sekitar 15 ibu-ibu dari Kampung Melayu dan sekitarnya untuk mengikuti pelatiahan dan praktek memandikan jenazah di pusat Latihan HSC di Jakarta.

Rupanya memandikan jenazah tidak mudah karena jenazah tidak bisa disruh hal sekecil apaun, semua gerak jenazah harus dikerjakan oleh mereka yang memandikannya. Bahkan miring-miring saja perlu digerakkan oleh mereka yang memandikan, Enaknya jenazah nurut saja dan tidak punya malu untuk diguling gulingkan sesuai angle yang dibutuhkan.

Selesai mandi dan dikeringkan dengan handuk harus dilapisi kapas agartubuhnya tidak lengket dengan kain kafan yang membungkusnya, Bungkusannya harus mensisakan Panjang kebaawah dan keatas untuk ditutup agar kaki dan kepala tidak muncul, Kalau tidak pada waktu diangkat kakinya bisa muncul atau kepalanya muncul keluar. Bisa lari atau menakutkanyang melihatnya. Seseudah itu diiket kenceng agar tidak lari dan hany bisa jalan dengan berjungkit yang pelan sehingga pada waltuditanya daial baka tidak lari kemana mana. Suatu tehnik jaga jaga yang sangat efektif. Hanya bagian mukabisa dibuka untuk kerabat yang layat yang mengantar bisa lihat mukanya sebentar sekali,

Pelatiahn diisi dengan demo memandikan jenazah dan menutupi kengan kain kafan. Ibu Ria menjadi salah satu model/. Waktu dibelebet dengan kain kafan, Ria yang krpanasan bertriak “panas”. Kalau itu terjadi sungguhan pasti seluruh regu lari kucar kacir karena jenazahnya bisa berteriak. Selesai pelatiahn para ibu sangat gembira karena di kampungnya ada regu yang mahir memndikan jenazah.

Haryono SuyonoComment