BPP AKU Terus Melakukan Berbagai Terobosan Baru dan Menarik

Ketua Umum BPP AKU, Ambar Rahayu dan Sekjen, Erinaldi Alisman terlihat santai dalam mengecek persiapan acara Pembukaan Pameran dan Gelar Dagang UPPKA UMKM di Semarang beberapa waktu lalu

GEMARI.ID-JAKARTA. BPP Andalan Kelompok UPPKA (AKU) yang dikomandani oleh Ketua Umumnya, Ambar Rahayu terus melalukan berbagai terobosan baru dan menarik, diantaranya melakukan berbagai upaya sosialisasi program AKU di beberapa tempat dan juga melalui berbagai media masa. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan AKU dengan berbagai programnya kepada masyarakat luas di seluruh tanah air. Rabu (17/07/2024).

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) 2024, yang acara puncaknya telah digelar di Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 29 Juni 2024 lalu, BPP AKU terus melakukan berbagai kegiatan, diantaranya dalam waktu dekat BPP AKU akan mengadakan Sosialiasi terkait dengan program Kesehatan Reproduksi (KESPRO), Stunting dan Makanan Bergizi. Acara ini akan digelar di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat pada hari Jum’at, 26 Juli 2024. Sebagai Ketua Umum BPP AKU, Ambar Rahayu menghimbau dan menugaskan kepada beberapa pengurus untuk hadir di acara tersebut.

Sementara itu beberapa waktu lalu, Ketua Umum BPP AKU dalam mensosialisasi program, hadir di acara ORDAL atau Obrolan Mendalam di BERADIOINDONESIA, salah satu radio yang beroperasi di Jakarta. Dalam obrolanya, Ketua Umum BPP AKU menyampaikan bahwa program UPPKA atau Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Aseptor ini berkembang terus, di tahun 1992 itu ada undang-undang nomor 10 tahun 1992, tentang pembangunan keluarga, di mana arah dari pemberdayaan ekonomi keluarga itu menjadi lebih luas, yaitu bagaimana mengedukasi keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 untuk mengenal perbankan, mengenal bagaimana menabung, mengenal bagaimana mengembangkan usaha ekonomi mikro, maka UPPKA itu berubah menjadi UPPKS atau Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera, katanya.

Ia menjelaskan bahwa, agar supaya Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1, yang waktu itu dibedakan karena alasan ekonomi dan non ekonomi, bisa meningkat pendapatan keluarganya, sehingga sejahteranya itu tercapai, tetapi bahagianya itu dengan program-program yang lain, seperti program Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, hingga Bina Keluarga Lansia yang memang pendekatan adalah siklus kehidupan, jelasnya. @mulyono_dp