Djoko Rusmoro : Harus Ada Payung dari Komisi Nasional yang Menangani Lansia
Ketua Umum Gerakan Nasional Lansia Peduli, dr Djoko Rusmoro, MPA saat berada di Lobby Gedung Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan
GEMARI.ID-CIBUBUR. Ketua Umum Gerakan Nasional Lansia Peduli (GNLP), dr Djoko Rusmoro, MPA bersama rekan-rekannya hadir di acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 tahun 2024, yang digelar di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan di kawasan Cibubur, Jakata Timur. Acara pokok adalah Dialog Interaktif dengan menghadirkan Narasumber, Dr Imam B Prasodjo. Rabu (29/05/2024).
Menurut dokter Djoko, panggilan akrab Ketua Umum GNLP, pembicaranya hebat kelasnya nasional mungkin internasional juga, tetapi yang pertama saya sampaikan itu apresiasi pada Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan (YKBRP). Kalau tahun yang lalu yayasan ini sampai meletuskan supaya komisi nasional itu dibentuk lagi, dihidupkan lagi, dengan berbagai masalah, hari ini kami juga mencatat, bahwa ada hal yang perlu dimasukkan ke tingkat nasional lagi, kaitannya dengan apa yang disampaikan oleh narasumber, Dr Imam B Prasodjo tentang Gerakan Lansia Mendidik Bangsa, katanya.
Dr Djoko Rusmoro, MPA terlihat antusias menikmati sajian musik Angklung yang dibawakan oleh Oma Opa penghuni Rumah Lansia Bahagia
Ia menegaskan, dengan semangat Gerakan Lansia Mendidik Bangsa dan kelihatannya tidak sembarangan, serius yang bicara sendiri seorang Sosiolog dari Universitas Indonesia, dan beliau akan mendampingi dan selanjutnya akan berkomunikasi, bahkan kalau diperlukan beliau akan membantu. Jadi kelihatannya hal-hal yang dua ini yang perlu kita kembangkan juga, kita urus lagi dan menjadi tanggung jawab kita bersama, karena Lansia itu dulu sudah diperjuangkan, sampai terbentuk, tetapi akhirnya malah hilang lagi dan mudah-mudahan dengan dua dorongan dari yayasan ini nanti, DPR RI maupun Presiden atau siapapun yang berkaitan itu bisa memperhatikan hal itu, tegasnya.
Dirinya berharap dengan adanya HLUN tahun 2024 ini, yang lebih komplit perlunya ada dana khusus untuk Lansia, walaupun mungkin lewat manapun yang penting ada, jadi Lansia itu bisa bergerak tidak hanya untuk konsumsi, tetapi tidak bisa bergerak untuk membangun gerakan yang Lansia itu bisa bergerak juga tidak hanya menunggu saja. Ia mencontohkan, misalnya makan siang itu kurang tepat dibandingkan dengan uang makan siang itu diberikan pada mereka yang tidak punya pekerjaan untuk modal, kalau itu satu tahun jumlahnya banyak, contohnya itu.
Seusai acara, dr Djoko Rusmoro, MPA dan para tamu undangan berkesempatan untuk berfoto bersama
Sebagai Ketua Umum Gerakan Nasional Lansia Peduli (GNLP), ia mempertegas bahwa GNLP itu lahir karena banyak Lansia-lansia potensial yang nganggur, tidak dimanfaatkan, kurang memanfaatkan diri. Jadi harapan kami, mereka Lansia-lansia yang punya potensi, bergeraklah membangun saudara-saudara kita di sekitar kita, selain membangun dirinya sendiri, itu yang pokok. Kemudian harapan kami juga itu ada payung dari Komisi Nasional. sudah ada Perpresnya dan sebagainya, tetapi kalau tidak ada komisi itu, yang menangani, yang mengelola dan memantau, mungkin juga akan berat berjalannya, pungkasnya. @mulyono_dp