Clara M Kusharto : Lansia Indonesia Harus Mempunyai Semangat, Sehat dan Tangguh

Prof Dr Clara M Kushato, MSc saat hadir bersama dr Djoko Rusmoro, MPA di acara HLUN 2024 yang diselenggarakan oleh Sasana Tresna Wrdha RIA Pembangunan

GEMARI.ID-CIBUBUR. Penyelenggaraan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024 yang digelar Sasana Tresna Wedha RIA Pembangunan di kawasan Cibubur, pada tanggal 29 Mei 2024 lalu, menurut Prof Dr Clara M Kushato sangat luat biasa, semangat para Lansia mulai pagi sampai siang ini kelihatannya mereka itu mempunyai harapan untuk menuju ke Lansia yang sehat dan tangguh yang akan mempunyai masa depan yang cerah. Rabu (29/05/2024).

Seusai menghadiri acara peringatan HLUN 2024, Prof Dr Clara M Kusharto kepada Tim GEMARI.ID menceritakan, bahwa pembicara dalam acara ini, Dr Imam B Prasodjo akan memperjuangkan para Lansia ini untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya bagaimana nantinya mereka itu mempunyai hak yang sama dengan masyarakat lainnya. Dalam rangka HLUN 2024, Guru Besar Gizi Masyarakat IPB ini menghimbau kepada para Lansia Indonesia, bahwa Lansia Indonesia itu harus mempunyai semangat, untuk bersama-sama mempunyai keinginan untuk menjadi Lansia yang lebih sehat, tangguh kemudian mempunyai hak yang sama, dengan pengertian mempunyai hak untuk bisa melakukan aktivitas sama dengan masyarakat yang lain atau kelompok yang lain, tetapi juga mempunyai jaminan, bahwa mereka beraktivitas dengan aman, aman dalam pengertian Lansia tidak seperti yang dulu, Lansia tidak mandiri, tetapi menjadi Lansia yang mandiri dengan pengertian Lansia itu mempunyai keinginan, bahwa apa yang mereka lakukan itu mempunyai kemampuan diri sendiri, jadi mereka percaya diri atau PD, tegasnya.

Prof Dr Clara M Kusharto, MSc ikut menyaksikan sajian musik Angklung yang dibawakan oleh Oma Opa penghuni Rumah Lansia Bahagia

Selain itu, percaya diri itu harus ditunjang oleh lingkungan yang juga mendorong memberi semangat, sehingga di beberapa tempat umum, sudah dibekali dengan satu kondisi ramah Lansia, sehingga Lansia itu pergi ke manapun itu tidak takut, tetapi dia aman karena dibekali dengan kondisi yang ramah Lansia. Kepada pemerintah dirinya menanyakan, mampukah kita menyiapkan tempat tinggal Lansia, karena mau tidak mau kondisi saat ini anak-anak juga mempunyai mobilitas sendiri, mempunyai aktivitas sendiri yang harus mereka lakukan, tetapi perhatian pada mereka itu tidak berarti pengertian yang mengganggu aktivitas. Pemerintah sudah menyiapkan kondisi tempat tinggal atau kondisi yang ramah Lansia, sehingga di manapun juga orang tua itu berada, dia berada di tempat yang aman.  Salah satunya adalah seperti di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan (STW-RP), kita menyebutnya Rumah Lansia Bahagia dan tadi dari narasumber menyebutkannya perlu ada konstruksi kebahagiaan. Konstruksi kebahagiaan ini adalah bagaimana kita membuat kerangka, bukan saja sesudah Lansia baru ingat bahwa dia akan tetap hidup bahagia, tetapi mungkin sejak muda sudah disiapkan, bahwa kita perlu kemandirian. Kemandirian itu disampaikan dengan suatu Environment atau atmosphere yang memang didukung oleh masyarakat di dalam maupun di luar.

Prof Dr Clara M Kusharto, MSc berkesempatan untuk berfoto bersama dengan Narasumber, Dr Imam B Prasodjo dan para undangan lainnya

Di dalam maupun di luar rumah berada dalam suatu atmosphare kebersamaan dan ada penghormatan, jadi saya sampaikan bahwa yang terakhir itu adalah martabat. Bagaimana Lansia itu mempunyai martabat, bukan hanya sehat saja, tetapi sehat yang bahagia. Disini bermartabat dengan pengertian, dari anak-anak maupun siapapun bila ada Lansia, dia harus menghormati dan hormat pada Lansia itu adalah segala-galanya dari kehidupan, karena pada akhirnya siapapun juga akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi bagaimana dalam perjalanan hidupnya tidak terlunta-lunta, jadi harus terhormat dan bermartabat, pungkasnya. @mulyono_dp

Ade SudrajatComment