Seri 2: Keluarga Pra Sejahtera Makin Menonjol

Keluarga  pra sejahtera yang semula sangat berkecil hati dalam kelompoknya makin lama makin percaya diri karena jumlah mereka ternyata banyak. Keluarga pra Sejahtera adalah keluarga yang seluruh anggotanya tidak sekolah. Miskin sekali dan setiap hari belum tentu makan sekali saja. Keluarga Sejahtera I sudah lebih baik trtapi pada umumnya juga miskin.

Pada saat pendataan pertama jumlah keluarga pra sejhtera dan Sejahtera I itu ada sekitar 11.000 keluarga di seluruh Indonesia dan kita anggap sebagai prioritas pertama untuk ditolong agar naik menjadi keluarga sejahtra II.

Melalukan pmdataan dan membagikan kepada mereka dana simpanan sebesar Rp. 2000,- dari Bank BNI memakan waktu sekitar satu tahun karena tempatnya terpencil dan tersembunyi diantara keluatga lainnya. Akhirnya mereka menjadi nasabah Bank BNI di selutuh Indonesia. Mulailah bergulir kegiatan pemberdayaan keluarga secara massif diseluruh Indonesia.

Keluarga pra Sejahtera mulai bikin uasha goreng kripik,  pecel ersama tetangganya dan lainnya. Sungguh menarik variasi usaha rakyat dengan modal Rp 18000,- terseburt, Ada tabg membuat gabungan usaha dengan modal Rp 36000,00 dan seterusnya. Hidup gotong royong mulai muncul dalam masayarakat di desa.

Dalam periode ketiga modal bertambah tinggi yaitu sekiar tiga kali Rp 18000,- sehingga barang dagangannya makin brvariasi. Begitu seterusnya.

Keluarga yang lebih mampu di desa ikut serta sehingga dana dana untuk usaha tersebut tidak saja terdiri dari keluarga miskin ttapi juga ada keluatga sejahtrra III dan III Plus. Kelom[pk itu kemudian dinamakan kelompok Posdaya atau pemberdayaan keluarga yang intinya gotong rotong saling membantu pemnerdayaan keluarga.

Haryono SuyonoComment