Membangun Koperasi Hidupkan Gotong Royong
Konon di akhir tahun 1979-an seorang yang berlagak seperti Gatotkaca, atau Flash Gordon terbang dari Jakarta ke berbagai kampus mempengaruhi atau mengajak kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mereka adakan dikembangkan manjadi Gerakan Pemberdayaan dengan membentuk kelompok pemberdayaan di desa-desa yang mereka kunjungi.
Ajakan itu sebagian berhasil sehingga pada kkn berikutnya jumlah kelompok pemberdayaan mitra perguruan tinggi itu bertambah banyak. Melihat kenyataan itu perguruan tinggi lainnya ikut serta sehingga akhirnya beberapa pergurua tinggi makin berlomba membentuk kelompok pemberdayaan keluarga di desa-desa yang didatangi mahasiswa KKN. Kelompok pemberdayaan itu kemudian dinamakan Pos Pemberdyaan Keliarga atau Posdaya.
Makin lama jumlah Posdaya secara nasional bertambah banyak. Diantara Posdya itu timbul gagasan mengembangkan hidup gotong royong yang makin terstruktur dalam koperasi, diantaranya di Brebes, Yogyakarta dan DKI Jakarta. Jumlah yang ada di Jakarta sangat meyakinkan sekitar 4000 anggota dan tergabung dalam koperasi Tabur Puja Mandiri.
Hari Kamis mendatang Koperasi ini akan menerima tamu dari Kabupren Agam yang sekaligus akan belajar tentang bagaimana membuat koperasi mulai dari kegiatan menyegarkan hidup gotong royong.
Drs Purwanto dan bapak Dr Sudarmadi akan berbagi dengan khalayak bagaimna membuat koperasi dari upaya menghidupkan kegiatan gotong royong tersebut.