Mendampingi Hilary Clinton`

Tugas yang paling mengesankan dalam mendampingi tamu-tamu negara sahabat adalah tatkala mendampingi isteri Presiden Amerika Hilary Clinton di Sleman Yogyakarta. Pendampingan itu bukan suatu pertemuan dengan Sri Sultan tetapi langsung meninjau kegiatan ibiu-ibu PKK anggota Posdaya di suatu Desa di Sleman binaan Mahasiswa KKN Universitas Gajah Mada dan UST Universitas Taman Siswa Yogyakarta.

Seperti biasa tamu negara menginap di Istana sehingga pagi-pagi kami dengan Menteri Kesehatan telah siap menjemput Ibu Hilary di Istana. Langsung menuju suatu Desa di wilayah Sleman Dimana Ibu Bupati dengan dandanan cantik lengkap dengan punggawa kabupaten telah berkumpul di suatu lapangan di Desa dengan pakaian dan dandanan yang cantik-cantik seakan mau pergi ke pesta nikah.

Begitu turun dari iringan mobil dengan kami dampingi bersama Menteri Kesehatan, secara lincah Ibu Hilary langsung menyalami Ibu Bupati selaku Ketua Tim Penggerak PKK dan pejabat lainnya. Sesudah itu Ibu Hilary ingin melanjutkan salaman dengan sederetan ibu-ibu yang berjejer rapi. Tetapi pengawal beliau prajurit Amerika berbaju putih melarangnya,

Kami protes bahwa salaman itu akrab tidak berbahaya sesudah itu diijinkan sehingga sederetan ibu-ibu puas bisa salaman dengan Ibu Clinton yang seperti Bintang film cantiknya.

Setiap kali berhenti melihat kegiatan ibu-ibu kami terangkan secara detail apa yang mereka kerjakan bersama mahasiswi yang mendampinginya. Ibu Hilaty manggut manggut sangat berterim kasih. Sampai akhirnya mereka menawari minuman beras kencur yang secara halus ditolak Ibu Hilary Clinton waktu ditawarkan.

Akhirnya peninjauan itu berakhir dengan suguhan nyanyian “Lingkaran Kecil lingkaran kecil” yang diikuti oleh seluruh  yang hadir dengan antusiasme tinggi. Kunjungan itu sangat nebesankan hati terbukti pada Konperensi Wanita Internasioanl di Beijing tahun 1995 Ibu Hilary pidato dimuka sidang yang isinya sarat dengan pengalaman lapangan di Sleman tersebut.

Haryono SuyonoComment