Belajar dari Piramida Penduduk

Kalau kita belajar dari pergerakan Piramida Penduduk menjelang usia Program KB yang ke 75 tahun pada tahun 2025 mendatang, kita  belajar banyak melihat ciri-ciri dan implikasi dari struktur dan ciri-ciri yang bergerak disertai tingkah laku penduduk yang dinamis dan menarik.

Pada tahun 1970 sebagai awal data basis yang kita amati, basis kit aitu sangat lebar.  Dalam 75 tahun basis itu sudah berusiai 75 tahun, merupakan puncak dari perut yang membengkak sebagai akhir dari generasi muda yang merupakan generasi pekerja dengan kualitas tamatan SD yang digenjot dengan SD Inpres pada awal Orde Baru.

Sepuluh sampai duapuluh tahun berikutnya, sebelum kita sepakat menerima Pancasila, adalah masa bagi anak muda, sebagai “rombongan anak muda”  hasil sekolah awal order baru, hasil Pendidikan itu adalah lulusan diri mampu berlomba. Setiap lulusan perlu pamer keunggulan pribadi yang dianggap kampiun dan mampu tampil untuk mememimpin.

Baru setealah disepakati Pancasila sebagai satu-satunya dasar untuk bermasyarat, kita secara sadar diingatkan agar segala sesuatu tetap dalam kerangka gotong royong untuk saling memperkuat, kita semua bersaudara.

Di atas usia dasar yang sekarang menjadi bagian perut yang membengkak itu ada usia dewasa yang berisi inti pejuang kemerdekaan yang mimpi persatuam dan kesatuan yang  berkorban sampai rela nyawanya untuk persatuan. Dewasa ini mereka menjadi bagian penduduk usia lansia yang tetap bersemangat. Biarpun jumlahnya relatip kecil tetapi teriakannya tetap nyaring. Dewasa ini menjadi bagian dari model kita. Teriaknya tetap nyaring biarpun dampaknya relatif rendah.

Bagian diatasnya adalah “leher” yang berisi golongan penduduk lansia hasil dari sisa-sisa penduduk yan tidak meninggal dunia pada saat revolusi yang lalu. Jumlahnya relative kecil dan meruapakan penduduklamsia yang tenangb dan siapmenjadi tua dengan sabar dan bisa berusia lebih dari 90 tahun atau Sebagian mencapai usia 100 tahun, menjadi kebangaan Indonesia yang berhasil  memelihara penduduk lansia dengan produksi penduduk usia 100 tahun.

Haryono SuyonoComment