Permainan Bola yang Asyik dan Mengejutkan

Pagi ini pembantu kami Ibu Boy yang baik menyiapkan pasta yang setelah dilumat dengan madu disajikan kepada saya untuk sarapan saya tanyakan apakah ada cerita pak Solikin, suaminya yang setiap hari berkeliling membawa sepeda motor mengantar langganannya. Jawabnya biasa saja kecuali tadi malam pak Solikin terpana karena regunya kalah satu goal gara-gara kesebelasan pilihannya terbawa arus mengumpul hampir semuanya mengerubut di kendang lawan mengawal bola untuk masuk ke gawang lawannya.

Memang bola sedang dibawa olah gelandang kiri dan di depan garis keeper dihadang oleh back berbadan besar seperti Werkudara di pewayangan uang bertahan dengan menutup matanya menerusup menendang bola yang dibawa oleh gelandang kiti musuh memasuki garis keeper. Mungkin sambil menutup mata back yang besar itu menendang bola yang berada di jaki musuh ke depan yang jatuh di garus depan sekaligus pemegang bolanya jatuh karena bolanya direbut dengan paksa.

Di garis Tengah bola ditangkap oleh gelandang kanan dan bersama gelandang kiri saling bergantian dibawa langsung ke depan dengan aman karena hanya dihadang oleh gelandang kanan sendirian ditinggal seluruh pasukan yang habis mengawal bola di barisan musuh di depan.

Di bagian belakang yang losong menjadi ajang permainan dua gelandang dan satu pengawal yang bingung mau cegat dua gelandang yang lincah tersebut. Sampai satu orang masuk pada garis batas keeper dikawal satu-satunya yang masih bertahan bersama keeper yang mengikuti kearah penyerang untuk siap menerkam bola dengan meninggalkan bagian kanan gawang kosong. Secara teori gelandang kanan akan melempar bola kekiri kepada gelandang kiri di dalam garis keeper. Tetapi gelandang kanan yang cerdas melihat kawannya yang dikawal satu-satunya back yang tertinggal melihat posisinya yang tidak menguntungkan tidak mengirim bola kepadanya tetapi dengan spekulasi yang berani menendang bola langsung ke gawang dalam jarak yang cukup jauh tetapi dengan keyakinan penuh bahwa bola msuk ke ruang kosong karena keeper sibuk menunggu bola disebelah kiri. Benar saja bola masuk dalam ruang kosong biarpun keeper delosor mengejar bola tetapi bola melaju sekitar sepuluh centimter diatas badan keeper yang rata dengan tanah. Goal masuk dengan mulus. Gelandang kanan setengah tidak percaya menurup mukanya dengan kedua tangannya, tahu-tahu teman-temannya telah mengerubut sambil meremas kepala dan rambutnya ditemas remas jarena kagum.

Gelandang kanan menjauh dan masih dengan kagum melihat keeper mengambil bola dari jejaring dan menedangnya ketengah lapangan siap untuk balas dendam. Biarpun serangan balas dendam itu bertubi tubi tetapi lawan tetap dengan bekal satu nol bertahan mati matian tidak ingin kebobolan sehinga balas dendam itu tidak pernah terwujud.

Hari ini suami Ibu Boy masih sibuk mengnatar barang ke beberapa warung di Pasar Minggu dan jauh lebih ke Desa di sekitar Pasar Minggu. Sokur tidak mengantar orang sehingga kalau ngelamun mengingat goal yang tidak disangka sangka itu terjadi semalam.

Haryono SuyonoComment