Perhatian pada Pimpinan BKKBN

Minggu lalu dua mantan Deputi BKKBN, Prof Rizal M Damanik dan Dr Chryssanti Widya yang asalnya dari BPS datang bersama seorang pejabat senior peneliti dari BPS, Dr Wendy Hartanto mengadakan silaturahmi bertukar perhatian karena pimpinan BKKBN sedang kosong,

Semula kami berharap bahwa Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) seorang ahli kandungan seperti halnya Kepala BKKBN yang pertama  tahan memimpin BKKBN untuk beberapa periode karena kedekatan ahli kandungan dengan usaha mengatur kelahiran. Rupanya kebertahanan dr Suwardjono tidak menular karena Dr dr Hasto Wardoyo adalah petugas partai dan beliau ditugasi menjadi calon Walikota Yogyakarta. Padahal kepemimpinan Dr dr Hasto makin mantab di BKKBN.

BKKBN diserahkan kepada seorang pejabat Kemenkes yang tidak memiliki sejarah tentang masalah KB, semoga segera bisa melakukan koordinasi melanjutkan BKKBN sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Kami berbincang bahwa tugas BKKBN dewasa ini adalah membangun keluarga Sejahtera sejak melaksanakan program KB selesai dengan baik sejak memperolah penghargaan PBB tahun 1987 lalu dan fertilitas telah turun secara drastis. Tugas membangun keluarga Indonesia menaikkan status keluarga pra Sejahtera menjadi lebih Sejahtera, menaikkan keluarga Sejahtera I menjadi keluarga yang makin maju dan seterusnya.

Tugas menjamin kontrasepsi menjadi rutin seakan seperti biro logistik tidak perlu pemikiran yang njlimet, cukup secara teratur memeriksa persediaan kontrasepsi dengan teratur, tetapi membangun keluarga perlu serius karena mengangkut jutaan pimpinan keluarga yang juga ingin membangun keluarganya.

Pemikiran ini utamanya adalah pilihan prioritas kelompok keluarga mana yang perlu mendapat dukungan agar makin mudah nebffarao susanya yang belum maju.

Para tamu masing masing mengajukan pemikiran yang obyektif dan berharap  siapapun penganti pak Dr dr Hasto Wardoyo tidak terjebab pada fokus kontrasepsi sebagai dokter ahli kandungan dan kontrasepsi tetapi pada Pembangunan keluarga dengan delapan fungsinya.

Haryono SuyonoComment