Pesta Pernikahan Putri yang Menakjubkan

Sementara putri sedang membenahi Kebun dibelakang rumahnya yang baru, ibu bapaknya menanyakan kapan putri akan menikah dengan kekasihnya. Spontan jawabnya kapan saja terserah napak ibunya.

Maka pada waktu makan malam dirancanglah pesta itu diselenggarkan di rumsh saja dengan memnafaatkan kebun di belakang sebagai pesta kebun mumpung belum seluruhnya penuh dengan tanaman. Sambil mencubit sang kekasih putri kita segera pikirannya melayang pada design yang gegap gempita.

Tanah dibelakang tempat praktek ibunya ditutup dengan papan untuk kursi dan meja tamu. kamar pakyrk ibunya untuk sekitar 150 tamu kamar putri untk duduk kedua pentin dengan membelakangi tempat tidur yang dihias indah yang bagi pengantin Betwi jadi pertunnjukan tersendiri dengan masih bisa menampung 50 tamu keluarga. Dibelakang tempat praktek ibunya bisa menampung    sekitar 300 orang, cukup  longgar buat menampung keluarga yang datang.

Pada hari H pesta itu jadi pembicaraan yang hangat karena tamunya dibelakang bisa melihat terasering dengan bunga bunga yang indah dan bunga matahari berbunga kuning mekrok menunjukkan keindahnnya diseling kembang Sepatu dengan bunga warna merah kental diseling daun hijau segar. Sungguh sangat menawan karean disela sela tempat duduk dibelakang tersembul saun segar tertutup papan dari kebun bergizi yang sedang digarap. Sungguh suatu pemandangan indah seperti taman kerjaan yang sedang mandi pesta pora.

Kepada dua adik yang berdandan tapi dijanjikan bahwa masnya tidak pulang lagi dan akan tidur bersama mereka berdua, kegembiraan meledak dan putri kita hanya senyum karena pasti harus antri tunggu mereka berdua tidur baru mendapat kesempatan bercinta. Masnya mesem dan tahu kerisauan isteri barunya. Maka rencana hari pernikan dipastikan dan persia[annya berjalan lamcar karena adik ibunya yang punya dua anak  dititipkan padanya segera diambil agar tidak membuat kesibukan keluarga yang mantu.

Abanda yang cabtik dengan bntuan penuh pacarnya merancang dan manata tempat pesta seakan Panitia dua orang yang sangat kompak seperti Presiden dan Wakilnya. Hari H yang segera datang sungguh cepat dan rerasa semuanya sudah berjalan sesuai rencana yang sangat matang Pembantu tata cara konsumsi sudah siap dengan aneka makanan yang akan dihidangkan didalam Gedung maupun dibelakang rumah pada pesta kebun yang mewah. Kedua pengantin dalam busana pengantin tidak bisa menahan air mata yang keluar karena rasa haru bahwa mereka akan menjadi suami isteri meneruskan kehidupan yang mesra dan nahagia seperti kedua orang tuanya, Maka setelah akad nikah yang lancar tidak ada hambatan sedikipun, pesta niah itu berjalan lancar sesuai tata cara pengantin Jawa pada umumnya. Tetesan air mata tidak dapat dibendung tatkala kedua pengantin melakukan upacara sembah sujud kepada kedua orang tua yang telah mengasuh kedua sejoli itu dengan penuh kasih sayang,

Selanjutnya masih dengan rasa haru kedua sejolimitu menerima ucapan selamat disertai cium pipi tanda kasih saying dari kakek nenek dan krabat yang disertai sahabat yang melimpah pada hari yang sangat Bahagia pada hari itu termasuk dari dua sejoli yang biasa tinggal bersama sambo; berbisik bahwa mereka sudah kangen bermain bersama.

Pesta yang gegap gempita dan melelahkan itu akhirnya bealhor dengan penuh haru setelah seluruh keluarga dan sahabat kedua pengantin yang berbahagia itu berfoto bersama.

Masuk dalam kamar pengantin, kamar sang putri sehari hari, masnya segera melepas pici dan jasnya yang berat mengapit badannya penuh keringat. Sang putri yang cantik tidak ada rasa segan melepas baju pengantin dimukam suami barunya sehingga Nampak jelas aui daranya seakan seperti gunung Merapi Merbabu yang selalu menjadi la     tar belakang yang menonjol dibelakang rumah merela. Apalagi tatkala kitang yang me         nyangga paui dara dilep  askan sang pengantin pria tidak dapat mnahan desah kekagumannya dan sang dewi segera menutup pauidar yang infahnitu dengan kedua tangannya sambil senyum penuh arti. Sang suami baru menanggapi senyum itu dengan menelan ludah yang penuh arti yang sngat mesra. Keduanya segra bertukar pakaian yang telah dipersiapkan sebekekumnya diakhiri dengan pelukan med=sra disertai saling ciuman mesra penuh arti. Keduanya menjatuhkan diri dalam kemesraan diatas tempat tidur dengan saling tidak melepas         kandekapan ciuman yang sejak tadi sangat erat seperti berhari hari tidak bertemu.

Haryono SuyonoComment