Keluarga yang Bahagia dan Sejahtera
Cerita ini adalah kisah keluarga yang najagia dan Sejahtera dengan seorang suami dati Solo, anak seorang juragan batik yang sejak kecil mengikuti bapak dan ibunya yang bukan MBA dari sekolah Ekonomi ternama nenperluas jaringan penjualan batik yang dibuat oleh mbak-mbak yang setap pagi munduk-munduk hormat menuju tempat duduk yang sehari penuh menjadi media simana segala imaginasinya dituangkan dengan bayangan bahwa nantinya akan dibalik menjadi lukisan batik indah setelah malam-malamnya di kerok habis. Setelah dicelup dalam tata warna yang dikehendaki. Suatu antisipasi terbalik yang tidak pernah meleset biarpun mbok-mbok itu bukan ahli ulung keluaran sekolah tinggi di wilayahnya.
Setelah berangkat besar mas Aryanto muncul sebagai sosok dengan gelar akademis MBA yang kemudian bergerak dalam bidang Impor Ekspor ke beberpa negara bukan saja jualan batik sebagai modal utama tetapi mengyangkut berbagai komodtas kebutuhan Pembangunan daerahnya dan meluber pada kebuthan nasional yang tidak dapat ditolaknya. Perdaganan antar pulau dan antar Negra yang kemudian menjadi aktifitasnya sehari hari.
Mas Aryanto didampingi seorang isteri yang tidak tergantung pada hasil kerja suaminya tetapI seorang dokter ahli waniata dan anak-anak yang berasal dari Yogya dan bekerja di rumah sakit di Yogta, Ibu dr Yeni asli Yogya dan lulus dari Universitas Gajah Mada yang terkenal. Antinya yang menghendaki penanganan beliau selalu melebihi pasien yang setiap hari berjubel di RS atau tempat prakteknya di rumah yang negah.
Pasangan ini dikaruniai seorang anak gadis yang tatkala cerita ini mulai diungkap sudah tamat, Ir Ani debagai ir Arsitektur yang lulus dengan cumlaut karena kerajinannya dan sifat orisinalitas dengan karya karyanya yang umggul. Lebih dari itu kecantiakannya bisa ditandingkan jauh melampaui ibunya yang pernah jadi Bintang kampus fakultas kedokteran tempat kuliahnya. Beliau menuntut ilmu Sebagai luluean arsitektur yang bekerja daam perushaan bangunan sebagai tenaga ahli merancang bangunan yang dipasarkan secara nasional dan laris sampai diluar Kawasan yogta dan solo yang menadi wilayah utamnya.
Begitu lulus Bapaknya menantang anaknya merancang rumah tinggal sekaligus tempat praktek ibunya sebgai dokter yang tidak mau melepasnnya sebgai rasa tabggung jawabnya sebagai abdi nasyarakat luas, Dirancanglah sebuah rumah besar dengan latar belalang gunung Merapi dan tanah yang mekondisikan seakan ingin mencapai puncak gunung yang inah dan bagian belakang runah ini dibiaiarkan kosong untuk Kebun Bergizi melanjutkan cita-cita pacarnya lulusan Fakultas Pertanian Gakah Mada. Suatu cita-cita yang mengakomodasi semua kepentingan dalam suatu rancang bangun yang Anggun.
Di bagian kiri ada kamar besar untuk bapak ibunya beristirhat digandeng denfan kamar praktek yang longgar dengan didepannya ruang tunggu pasien yang longgar bersebelahan dengan kmar keponakannya ysia balitamasih di Paud A dab B serta te,pat bermain yng penuha alat mainan aneka ragam yang luar biasa sekaligus untuk hiburan pasien yang datang untuk berobat bersama ibunya. Sering juga anak-anak ikut ke dokter bukan karena sakit tetapi ikut main bersama keponakan bu dokter.
Kamar anak-anak keponakan ibu ini bergandengan dengan kamar [utri ibu hanya berbatasan dengan dinding berpintu tagi tidak tertytup hanya berklubang sebagai batas sajam pintu tidak berpintu hanya korden dengan batasab kain transparan memisah debfab jamar anak dara yang cantik.
Kamar anak dara ini sama luas dengn kmaribapak ibunya yang dilengkapi dengan TV yng bisa dinikmati dari tempat duduk yang nyaman dari ujung di dekat kamar anak2 dengan kursi tempat dudul yang nyaman untuk berdua dan keponakan yang menggelar karpet didepannya. Sang putri bisa nonton TV bebas dengan anak2 balita yabg tidak mengganggu. (Seri I)