Komentar Redaksi : “Bukan Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan”
Majalah Gemari kemarin merilis berita tentang Kusta yang merupakan penyakit yang verbahya tetap bisa disembuhkan.
Artikel itu memulai ulasannya dengan berani langsung membantah anggapan bahwa kusta bukan “Kusta bukan penyakit kutukan tetapi bisa disembukan”. Kusta merupakan penyakit menular yang penularannya tidak mudah. Penyakit ini termasuk kategori penyakit tropis terabaikan atau disebut sebagai NTD (neglected tropical desease) karena sudah ada sejak tahun 1400 sebelum masehi dan masih ada hingga saat ini.
Kusta atau lepra dapat ditandai dengan lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki, kemudian diikuti dengan timbulnya lesi di kulit. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini dapat menyebar melalui percikan ludah atau dahak yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin.
Karena itu bila ada tanda putih dan kebas pada tangan atau kaki, segeralah periksa ke rumas sakit. Jika awal terkena kusta masih bisa diobati, tapi bila terlambat akan menimbulkan kecacatan.
Karena akibat dari penyakit kusta ini menakutkan, maka penyakit kusta dan konsekuensinya masih menjadi tantangan bersama dalam mencapai status melenyapkannya. Penanganan penyakit ini seperti halnya KB menuntut kerja sama dan koordinasi lintas sektor yang sangat tajam, karena kusta tidak hanya terkait beberapa aspek yang saling terkait. Didaerah padat Kusta pemerintah daerah perlu dilibatkan denga penuh agar menghilangkan syigma bahwa kusta kutukan Than, teatap dapat disembuhkan. Tanda-tanda awal penyakitini, terutama didaerah Kusta, perlu disebar luaskan agar Masyarakat pada saat sangat dini dapat menjadi “fokter kusta”
Salah satu faktor kurangnya informasi tentang kusta menjadi penyebab mengapa penyakit ini masih dianggap penyakit berbahaya, sehingga orang yang mengalami kusta perlu diisolasi dan sejauh mungkin dihindarii. Sehingga kampanye yang benar tentang kusta perlu diperluas dan relawan untuk kusta dianggap pahlawan seperti KB.